Kapanlagi.com - Kepengurusan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) pimpinan Hadi Supeno dipersoalkan oleh forum Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang tergabung dalam Gerakan Aktivis Hak Anak (Graha).Organisasi yang belakangan menuntut pelaku video porno Ariel meminta maaf kepada anak Indonesia itu dinilai hanya diisi oleh orang-orang yang kurang kredibel dan tidak mengenal persoalan anak secara nasional. Dalam press release yang ditandatangani Prof. Irwanto Phd itu, Graha, Selasa (20/07) akan menggelar demonstrasi ke Bundaran HI dan Istana Negara mengajukan tuntutan pada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, untuk meninjau ulang hasil seleksi kepengurusan lembaga setingkat Komnas HAM (Hak Azasi Manusia) tersebut.Menanggapi tuntutan tersebut, Pemerhati anak yang juga Ketua Penasehat Komnas PA (Komisi Perlindungan Perlindungan Anak) Seto Mulyadi, ikut angkat bicara. Pihaknya tidak membantah adanya 'aroma' sebagaimana yang dilihat oleh forum LSM tersebut.Menurut Kak Seto, demikian biasa dipanggil, KPAI sebagai organisasi pelindung anak di Indonesia harus menemukan kepengurusan yang efektif bagi kelangsungan kinerjanya. "Yang harus dikoreksi sistem seleksinya, mohon lebih terbuka. KPAI lembaga yang sangat dibutuhkan oleh anak Indonesia. Fungsinya sangat strategis, dan rekrutmennya harus jujur dan terbuka," tegas Kak Seto, di ujung telepon, Selasa (20/07).Namun Kak Seto menolak berkomentar saat ditanya, kemungkinan adanya ketidakjujuran dalam rekrutmen kepengurusan baru. Pihaknya juga tidak menutup kemungkinan adanya kepentingan-kepentingan sempit di dalamnya. Bahkan kemungkinan kepentingan sederhana, seperti jatah kendaraan untuk para pengurusnya.Sambung Seto, KPAI dengan kepengurusan yang ideal akan menjadi kado terbaik di Hari Anak Indonesia yang akan jatuh pada 23 Juli mendatang.