Kapanlagi.com - Ditemui saat preskon Shan Liang di sanggar baru Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Senin (18/7). Anna Tarigan bersedia berbagi mengenai perasaannya yang saat itu juga didampingi oleh Ratna Listy, koreografer teater, Dewi dan sang sutradara, Siti Artati."Gak gampang ya maen teater. Selain waktu dan kegiatan saya setelah 25 tahun tidak naik panggung. Benernya tawaran itu sering, tapi saya gak bisa karena lagi stripping. Kalo sekarang ini beda dengan sinetron, saya seperti belajar lagi. Tokohnya ini berat sekali, seluruh kemampuan saya kerahkan sampe malam. Tapi saya sangat mencintai tokoh ini," beber Anna panjang lebar.Sementara itu Dewi, mengaku bahwa selama dirinya berkecimpung di dunia koreografi teater, justru saat ini adalah tantangan baginya. Karena dalam pementasan kali ini dia akan melatih orang-orang yang bukan penari. Dengan demikian Dewi lebih memilih memakai konsep phantomistis untuk laki-laki.Berbeda dengan Anna, Ratna Listy yang berperan sebagai dalang, menganggap bahwa ini adalah tantangan baginya. Karena selain karakter dalang yang identik dengan pria, Ratna harus memainkan boneka dengan tangannya."Saya pilih Ratna karena dia punya usaha buat bisa. Daripada pemain bagus tapi gak ada usahanya. Yang penting bicaranya bener, tidak perlu akting, semua dari hati. Saya tegas ke semua pemain. Tidak hanya Ratna, bahkan saya tidak mau lawakan Jodhy karena tidak sesuai naskah," ungkap Siti Artati.Disinggung mengenai pemilihan cerita berlatar belakang cina, Siti lebih memilih bahwa kebudayaan cina indonesia hampir mirip. Jadi bukan alasan baginya untuk melupakan Indonesia. Pementasan Shan Liang sendiri akan diperkuat oleh Ratna Listy, Anna Tarigan, Jodhy Superbejo, Khrisna Mukti, dan Sri Hardini.