Kapanlagi.com - Pengetahuan Sean Penn tentang Iran setelah kunjungannya ke negara tersebut pada Juni akan dibagikannya kepada pembaca surat kabar di kawasan San Fransisco, tempat mukim aktor tersebut.

Hasil pertemuan Penn dengan Hassan Khomeini, cucu dari mendiang Ayatollah Khomeini, akan disiarkan The San Fransisco Chronicle pada Rabu untuk bagian ketiga dari lima bagian serial tulisan perjalanannya ke Iran.

Dalam tulisan baru-baru ini Penn menuliskan pengalamannya yang luas meliputi masalah perebakan nuklir dan hukuman bagi mereka yang menolak 'jongkok' di WC pria.

Perjalanan ke Iran itu merupakan yang pertamakali dilakukan oleh Penn. Ia memandang Iran sebagai negara yang dipimpin oleh pemerintahan yang tradisional meskipun anak-anak mudanya berminat pada budaya Barat dan reformasi demokrasi.

Penn juga menulis perbincangannya dengan Mehdi Rafsanjani, putra mantan presiden Iran Ali Akbar Hashemi Rafsanjani mengenai tujuan program nuklir Iran, perawatan perempuan, dan proses pemilihan umum.

"Ia orang yang santai," tulis Penn mengenai Mehdi Rafsanjani. "Ia sangat memikat dengan tidak banyak menjawab pertanyaan kami, tetapi mengantisipasinya," kata Penn.

Mehdi menganjurkan agar Amerika Serikat meningkatkan hubungan dengan Iran dengan mencairkan aset Irang sebesar US$ 12 miliar," kata Penn.