Kapanlagi.com - Mantan ketua Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI) Yenny Rachman belum bersedia memberikan statemen saat dimintai komentar soal kericuhan di Kongres terjadi. Pihaknya meminta peserta kongres untuk bisa membawa diri, karena pertaruhan kredibilitas.

"Belum mau statemen apapun, nanti saja selesai kongres. Yang jelas kredibilitas dan leadership dari calon pemimpin Parfi ini harus bagus untuk bisa membawa Parfi ke depannya lebih baik lagi. Kita memberi kesempatan pada siapapun untuk mencalonkan diri," ungkap Yenny Rachman di sela Kongres Parfi ke-14, di Hotel Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Kamis (19/05/2011).

"Berikan kami kesempatan untuk bisa lancar dan elegan terhormat, untuk bisa melaksanakan kongres ini, karena ini adalah lembaga tertinggi untuk mempertahankan hak keanggotaan," ungkapnya.

Kongres Parfi akhirnya berjalan deadlock, sejumlah artis senior dan peserta kongres meminta kongres dihentikan dan dibentuk panitia kongres baru. Namun pimpinan kongres, Abdi Soerya keukeuh menggelar sidang.

Yenny Rachman bersama HIM Damsyik, Ade Irawan, Yati Octavia, Connie Sutedja dan Nani Wijaya memilih walk out dari sidang.

Kongres akhirnya menetapkan Aa Gatot Brajamusti sebagai Ketua Umum Parfi setelah mengantongi dukungan terbanyak yakni 372 suara dari total 398 suara yang diperebutkan. Disusul kemudian artis senior Sultan Saladin yang meraih 18 suara dan Ki Kusumo yang hanya mendapat 8 suara. Satu suara dinyatakan cacat dan tidak sah.