Kapanlagi.com - Nonton aksi Ibrahim Alkatiri alias Baim main sinetron, pasti membuat banyak ibu-ibu iri. Kebanyakan dari mereka berkhayal kapan anaknya bisa seperti Baim. Tapi, siapa sangka kebintangan Baim berawal dari faktor keberuntungan saja. Seperti diungkapkan Khalil Fuad Alkatiri, ayah Baim, saat disambangi di lokasi syuting TARZAN CILIK di Cibubur, Kamis (29/1)."Sebenarnya perjalanan karir Baim hanya karena faktor luck saja. Karena sebenarnya bukan Baim yang pertama kali terjun ke dunia akting, tapi kakaknya – Akbar. Sekarang Akbar lagi main di sinetron RAFIKA, perannya sebagai anaknya Winky (Wiryawan, red). Beberapa kali Baim casting selalu gagal. Suatu saat kebetulan kita ngantar Akbar ke RAPI Film, ternyata Baim ditawari juga. Dan saya tidak pernah kepikiran Baim akan seperti ini," tutur Khalil.Pertama kali syuting, kata Khalil, Baim hanya cuman bengong saja lihat kamera. "Dan saya hampir frustasi. Tapi setelah satu-dua kali diajari, Baim bisa," kenang sang ayah."Baim tergolong anak yang cepat beradaptasi, dia punya kecerdasan itu, bahkan sutradara Umam AP menilai anak seperti Baim hanya ada satu dari sejuta anak seusianya," imbuh Khalil berbangga.Punya dua anak main sinetron semua, ternyata membawa repot pasangan Khalil Fuad Alkatiri dan Sakinah Thalib. Apalagi Khalil punya kesibukan sebagai pengusaha yang kerap ke luar kota. Dan biasanya yang menemani anak-anak adalah ibunya. Sebagai orang tua, tentunya tidak ingin membeda-bedakan anak."Tapi yang namanya anak masih usia segitu (Akbar 6 tahun – Baim 3,5 tahun), rasa iri dan cemburu pasti ada. Terutama bagi abangnya, apalagi dia yang pertama eksis di sinetron, tapi sekarang Baim yang lagi jadi bintangnya," ucap Khalil. Pernah di Citos sekeluarga jalan dan yang dielu-elukan cuman Baim, sementara Akbar tidak. "Mungkin saking emosionalnya Akbar teriak, 'Gue juga artis'. Kita hanya bisa nenangin Akbar dengan bilang iya kamu juga artis kok. Hati orang tua mana yang tidak hancur dengar seperti itu," ungkap Khalil yang biasa dipanggil Abah oleh anak-anaknya.Khalil juga mengungkapkan bahwa dirinya tidak punya harapan muluk terhadap kedua anaknya. Selama kedua anaknya masih diminati, ia mempersilahkan. Kalau pun sudah tidak, bukan satu masalah karena ke depannya pendidikan tetap menjadi prioritas utama Khalil untuk Akbar dan Baim. "Karena sebenarnya saya ingin mereka jadi ustad," pungkasnya.