'ADOLESCENCE' Sajikan Isu Pengaruh Internet Bagi Anak dan Tantangan Orang Tua di Era Modern

Penulis: Ganesha Anugrah Ratri

Diperbarui: Diterbitkan:

'ADOLESCENCE' Sajikan Isu Pengaruh Internet Bagi Anak dan Tantangan Orang Tua di Era Modern
Isu-isu penting seputar keluarga diangkat dalam serial Netflix ADOLESCENCE. (credit: imdb.com)

Kapanlagi.com - Serial ADOLESCENCE keluaran Netflix masih menjadi sorotan hingga saat ini. Pasalnya, serial drama-thriller tersebut menyajikan gambaran bagaimana tantangan yang harus dihadapi para orang tua di era modern dalam mendidik darah dagingnya sendiri serta dampak media sosial bagi anak muda. Beban yang diemban mereka dinilai jauh lebih kompleks daripada yang dilimpahkan kepada generasi sebelumnya.

ADOLESCENCE merupakan tayangan yang menyuguhkan kasus pembunuhan oleh anak 13 tahun bernama Jamie Miller terhadap seorang gadis. Serial ini mengeksplorasi bagaimana pengaruh internet dan ekspektasi maskulinitas terhadap perkembangan perilaku seorang remaja yang mampu membuatnya terjerumus ke ranah ekstrem.

Kepopuleran tontontan Netflix rilisan 13 Maret 2025 itu pun mendorong lahirnya diskusi umum hingga menjadi topik pembahasan di tingkat parlemen Inggris. Perbincangan publik ini membuat Perdana Menteri kemudian berkomitmen untuk mengatasi kekerasan terhadap perempuan, terutama yang tergolong ke dalam usia anak-anak.

1. Tantangan Bagi Orang Tua

Adanya tekanan ekonomi, ekspektasi tinggi dari lingkungan sekitar, tuntutan pola asuh 'overparenting' atau 'helicopter parenting', serta perbandingan tidak sehat melalui media sosial turut membebani orang tua di era digital. Disebutkan bahwa di Amerika Serikat sendiri, fenomena �stress parenting� telah ditandai sebagai isu bertaraf serius di tengah masyarakat.

Para orang tua terpaksa harus menjadi pribadi yang lebih proaktif dan sadar terhadap aktivitas anak-anaknya secara daring. Mereka juga diminta untuk senantiasa membuka luas ruang komunikasi agar anak merasa aman dan nyaman dalam menceritakan masalah yang sedang dialami.

Penggunaan media sosial bagi anak-anak menjadi salah satu hal yang perlu menjadi perhatian penting seluruh orang tua. Banyak anak muda memilih menghabiskan waktu berselancar di internet karena terbatasnya waktu bersama ayah dan ibu sendiri akibat sibuk bekerja, kurangnya kontak fisik, hingga pola didik yang dipengaruhi oleh trauma masa kecil para orang tua sendiri.

Tidak sedikit orang tua yang sering kali melupakan hal krusial untuk dirinya: merawat kesehatan dan kestabilan mental. Hal ini dapat terjadi karena mereka sudah lebih dahulu terbebani oleh peran dalam memenuhi segenap harapan maupun kebutuhan anak-anaknya.

Oleh karena itu, penting bagi seluruh orang tua membentuk strategi parenting yang lebih holistik serta menyadari bahwa tidak masalah apabila mereka tak ahli dalam segala hal. Penting pula untuk selalu lebih memprioritaskan waktu demi anak-anak agar mampu membangun hubungan emosional yang erat.

(Festival Pestapora 2025 dipenuhi kontroversi, sederet band tiba-tiba memutuskan untuk CANCEL penampilannya.)

2. Dampak Media Sosial Terhadap Anak Muda

Media sosial merupakan salah satu adiksi yang melekat pada kebanyakan anak muda di era digital ini. Kecanduan tersebut pun memicu munculnya dampak negatif tersendiri bagi para remaja. Maraknya cyberbullying, paparan konten yang kurang baik, hingga persaingan tidak sehat menjadi sumber tekanan mereka.

Dalam ADOLESCENCE, para penonton dapat melihat bagaimana sederet dampak negatif yang ditimbulkan oleh kemajuan internet mampu melahirkan keburukan perilaku dan persepsi diri anak-anak. Pengaruh budaya 'incel' yang misoginis turut berkontribusi dalam pembentukan kepribadian generasi muda melalui media sosial.

Selain itu, ADOLESCENCE juga menunjukkan wujud interpretasi maskulinitas di mata masyarakat terhadap laki-laki muda. Tekanan mengenai pandangan kekakuan dan ekspektasi yang tidak realistis dapat berdampak buruk pada kesehatan mental maupun perilaku mereka. Hal ini diduga mampu terjadi karena ruang untuk mengungkapkan emosi serta mencari pertolongan dalam menyelesaikan suatu masalah sangatlah kurang.

3. Sinopsis ADOLESCENCE

Jamie Miller (Owen Cooper), remaja yang masih berusia 13 tahun, ditangkap atas tuduhan pembunuhan seorang perempuan yang satu sekolah dengannya. Penangkapan ini kemudian menjadi awal dari kehancuran hidup keluarga Miller yang awalnya terlihat normal. Ibunda, ayah, serta orang-orang terdekatnya harus menghadapi kenyataan pahit dan tekanan publik yang luar biasa.

Menurut laporan yang ada, Jamie diduga membunuh dengan cara menikam korban menggunakan pisau dapur beberapa kali sekitar pada pukul 22.13 waktu setempat. Seorang polisi pun datang mendobrak rumahnya di pagi hari atas insiden tersebut, membuat Eddie (Stephen Graham) dan Manda (Christine Tremarco) selaku kedua orang tua terduga pelaku terkejut.

Pembelaan yang dilakukan orang tua Jamie tak membuahkan hasil menyenangkan. Pihak kepolisian menegaskan bahwa mereka tetap harus membawa anaknya harus dibawa dan diperiksa lebih lanjut di kantor polisi. Serial ini menggambarkan bagaimana tragedi kriminal bisa menghancurkan keharmonisan keluarga dan melahirkan sisi-sisi gelap yang tersembunyi.

(Demo kenaikan gaji anggota DPR memanas setelah seorang Ojol bernama Affan Kurniawan menjadi korban. Sederet artis pun ikut menyuarakan kemarahannya!)

Rekomendasi
Trending