Kapanlagi.com - Tinggal selangkah lagi pasangan Nita Sofiani dan Vin Rana bakal menuju ke pelaminan. Hari ini, Sabtu (21/11/2015) Nita dan Vin menggelar acara lamaran di Hotel Hilton, Bandung, Jawa Barat.
Nuansa romantis begitu terasa di acara lamaran Vin Rana & Nita Sofiani yang kental dengan nuansa warna merah. Mulai dari gaun yang dipakai, pelaminan dan aksesoris lainnya pun semuanya merah. Acara ini semakin manis karena digelar di dekat kolam renang.
Rupanya ada alasan tersendiri mengapa Nita memilih konsep warna merah untuk acara lamarannya. Sosok cantik tersebut mengungkap konsep tersebut mengikuti adat keluarganya yang masih memiliki darah Tionghoa.
"Ini aku pakai gaun koleksi Harry Ibrahim karena memang kalau di culture China harus pakai baju merah. Itu aja sih. Ya Harry Ibrahim juga desainer favorit aku, pas ke butik cari-cari baju merah dapat ini. Persiapan singkat satu bulan. Tapi perencanaan udah lama," ujar Nita.

Nuansa oriental memang begitu kental di acara lamaran Vin dan Nita. Rangkaian adat lamaran dari pasangan beda negara ini telah dilaksanakan sejak siang hari.
"(Prosesi lamaran) Ada tanda cinta dari keluarga Vin, ngasih sebuah kalung. Kalau dari pihak keluarga aku ngasih gelang ke Vin. Tadi ada adat China juga kita berdua masing-masing membawa baki yang berisi benda-benda kesayangan kita. Aku bawa baki yang isinya barang-barang Vin yang sehari-hari memang dia suka begitu juga sebaliknya," kata mantan finalis Miss Indonesia 2011 itu.
Acara lamaran tersebut hanya dihadiri keluarga dan sahabat terdekat saja. Nita dan Vin sengaja membuat acara demikian agar lebih intim, dengan melibatkan orang-orang terdekat.
"Acara ini memang dibuat simple nggak ngundang banyak orang. Ini (yang datang) adalah orang-orang spesial yang dekat semua. Saya juga mau ngucapin terima kasih kepada keluarga Vin, Mama dan Kimi (adik Vin) yang sibuk tapi masih bisa menghadiri acara lamaran ini," ungkapnya bahagia.
Dalam acara lamaran tersebut, Nita menyampaikan rasa terima kasihnya kepada orang-orang yang telah berjasa dalam hidupnya. Terutama kedua orangtuanya dan Oma (nenek) tercinta. Nita pun tak kuasa menahan tangis ketika menceritakan jasa dan nasihat Papanya yang bisa membuatnya sukses hingga seperti sekarang.