Arifin Putra: Gak Perlu Jadi Presiden Untuk Memajukan Film Lokal

Penulis: Girindra Permana Cahya

Diperbarui: Diterbitkan:

Arifin Putra: Gak Perlu Jadi Presiden Untuk Memajukan Film Lokal Arifin Putra ©KapanLagi.com/Bayu Herdianto

Kapanlagi.com - Pemeran dalam film NEGERI VAN ORANJE, Arifin Putra, memang punya berbagai pengalaman dalam berakting. Termasuk dalam film bergenre perjuangan.
Aktor berdarah Jerman - Indonesia ini tak pelit membagi kisah menarik saat harus memerankan akting di film perjuangan ini. Ia merasa terharu bisa bermain dalam scene tersebut.
"Utamanya syuting di Jogja, menarik tiba-tiba dibawa ke beberapa tahun lalau, dengan alat seadanya harus merdeka. Terharu bisa menjadi bagiannya (film)," kata Arifin saat perilisan poster NEGERI VAN ORANJE, di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (7/8).
Meskipun pernah memainkan film perjuangan, ia tidak setuju jika hal tersebut memicunya untuk menjadi nasionalis. "Rasa nasionalisme gak gara-gara main film, pastinya sudah ada sebelum main," terangnya.

Sambut kemerdekaan, Arifin Putra berharap sinema Indonesia semakin maju ©KapanLagi.com/Bayu HerdiantoSambut kemerdekaan, Arifin Putra berharap sinema Indonesia semakin maju ©KapanLagi.com/Bayu Herdianto

Peran sebagai tokoh fiktif dalam film tersebut membuatnya berani menyelam lebih dalam dan memperluas karakternya. Namun, ia mengaku bakal was-was jika harus memerankan tokoh real, karena harus menjadi cerminan langsung dari sang tokoh yang diperankan.
Untuk makna kemerdekaan, Arifin punya sebuah harapan untuk bangsa Indonesia ke depannya. "Kemerdekaan kita sudah resmi merdeka, moga-moga lebih merdeka lagi, pikiran, kebersamaan, jangan saling menghina. Satu bagian dari kemerdekaan, moga bisa jadi lebih baik." ujarnya.
Jika berandai-andai menjadi presiden, aktor yang mengagumi tokoh Soekarno ini menyatakan ada tiga hal yang ingin ia benahi segera. "Kalau jadi presiden, seperti yang dilakukan sekarang, infrastruktur dibenerin. Di Belanda jalanan mulus, hampir gak ada lobang. Di sini masih banyak banget, yang kedua pendidikan tingkatin. Selain itu semua perizinan di per-simple," ujarnya.
Jiwa sebagai seorang pelaku sinema juga tak luput ketika ia ditanya apa hal yang akan dilakukan pada industri perfilman Indonesia jika berandai-andai menjadi presiden. Ia menyatakan tak perlu menjadi presiden untuk kembangan perfilman lokal dan masih banyak dari bagian kanan kiri belantika sinema Indonesia yang perlu di benahi.
"Kalau film nggak jadi presiden kita bisa bikin perubahan kita harus ada standart sendiri. Di Indo masih ada 2 standart. Jangan bilang cukup bagus, harus satu dan bisa dijual di seluruh dunia. Banyak hal yang mau dibenerin, aku sama temen-temen juga lagi mikirin. Database belum ada itu dibenerin," pungkasnya.

(kpl/aal/otx)

Reporter:

Sahal Fadhli

Rekomendasi
Trending