Dari Emon Sampai Kabayan, Didi Petet Adalah Bukti Seniman Sejati

Penulis: Fitrah Ardiyanti

Diperbarui: Diterbitkan:

Dari Emon Sampai Kabayan, Didi Petet Adalah Bukti Seniman Sejati Didi Petet/©Kapanlagi.com®/M. Rasyad

Kapanlagi.com - Pagi ini, Jumat 14 Mei 2015, dunia huburan khususnya perfilman Indonesia kembali diselimuti awan duka dengan kepergian salah satu aktor kawakannya, Didi Widiatmoko atau Didi Petet. Pria yang lahir di Surabaya 12 Juli 1956 ini menghembuskan nafas terakhirnya di rumahnya pada pukul 05.00 WIB.
Didi memang telah lama mengidap penyakit gastritis atau gangguan pencernaan. Pria 58 tahun ini meninggal karena asam lambungnya yang meningkat pasca pulan hadiri Expo Milano 2015, di kota Milan Italia.
Kepergiannya tentu mengagetkan dan membawa duka yang mendalam. Jenazah rencananya akan dimakamkan di TPU Tanah Kusir selepas Dzuhur nanti, di depan makam proklamator RI, Mohammad Hatta.
Pria paruh baya ini dikenal sebagai sosok seniman multitalenta. Dari teater, pantomim, layar lebar hingga sinetron, semua pernah dicobanya. Bagaimana perjalanannya di dunia hiburan tanah air? Simak perjalanan singkatnya berikut.
Didi dibawa masuk ke dalam dunia teater oleh mendiang Harry Rusly. Karena sahabatnya ini, Didi akhirnya bergabung bersama Teater Koma pimpinan Nano Riantiarno. Ia juga sempat membuat grup pantomim bersama Sena A. Utoyo bernama Didi&Sena.
Lalu pada tahun 1985, Didi mulai terjun di dunia akting dengan membintangi film layar lebar berjudul SEMUA KARENA GINAH.  Dua tahun kemudian, ia kembali bermain dalam film CINTA ANAK ZAMAN bersama Donny Damara dan Paramitha Rusady
Aktingnya yang mumpuni, mencuri perhatian para kritikus. Karenanya, ia mendapatkan sebuah apresiasi dengan masuk dalam nominasi Pemeran Pembantu Pria Terbaik pada ajang FFI 1988. Masih di tahun 1987, Didi menerima tawaran untuk bermain dalam film paling ngehits kala itu, CATATAN SI BOY.

Didi Petet bermain sebagai Emon di CATATAN SI BOY 3/©id.wikipedia.orgDidi Petet bermain sebagai Emon di CATATAN SI BOY 3/©id.wikipedia.org

Dalam film yang dibintangi oleh Onky Alexander dan Dede Yusuf itu Didi berperan sebagai Emon. Karakter Emon yang lucu dan agak banci mampu memancing tawa penonton dan membuatnya tak lekang dari ingatan kita. Film ini juga mengantarkan Nasri Cheppy, sang sutradara, menyabet gelar Sutradara Terbaik di tahun 1988. 
Setelah sukses memerankan Emon, ia kembali bermain dalam film KABAYAN. Tak lagi jadi peran pembantu, di sini Didi berperan sebagai Kabayan, sang pemeran utama. Film ini sukses dan tiga sekuelnya dirilis beberapa tahun kemudian yaitu SI KABAYAN SABA KOTA, SI KABAYAN ANAK JIN, dan SI KABAYAN MENCARI JODOH.
Dari tahun 1985 hingga 2015, total sudah 61 judul film dan 12 judul sinetron yang ia bintangi. Dari SEMUA KARENA GINAH, CATATAN SI BOY, KABAYAN, EIFFEL I'M IN LOVE, hingga GURU BANGSA: TJOKROAMINOTO
Didi juga mendapatkan banyak penghargaan bergengsi, salah satunya adalah Lifetime Achievement Award dari MTV Indonesia Movie Awards di tahun 2004. Atas kepergiannya, Indonesia kehilangan salah satu maestro di dunia seni peran.
Selamat jalan Kang Bahar, Rest in peace..

(Festival Pestapora 2025 dipenuhi kontroversi, sederet band tiba-tiba memutuskan untuk CANCEL penampilannya.)

(kpl/tch)

Rekomendasi
Trending