Kapanlagi.com - Sejumlah pertanyaan kritis mengenai film meluncur dari pelajar SMAN 1 Medan dan SMA Methodist pada acara meet and greet dengan artis yang akan menghadiri malam puncak Apresiasi film Indonesia 2014, Sabtu (13/9) malam di Istana Maimun, Medan, Sumatera Utara.

Para artis yang terdiri dari Joko Anwar, Jajang C Noer, Poppy Sovia, Lukman Sardi, Chico Jericho, Robby Sutanto, Fachri Albar dan Reuben Elishama pun menjawab lugas pertanyaan-pertanyaan itu. Mulai dari suka duka pemain film, bagaimana membuat skenario menarik, eksistensi di bidang ini hingga persoalan perfilman Indonesia yang masih terpuruk.

"Sukanya sih banyak dapet pengalaman baru. Dukanya yang liat (nonton film Indonesia) cuma sedikit. Di Korea saja tiga per empat penduduknya mendukung film lokal, sedangkan di Indonesia hanya sedikit," jelas Chico.

Senada dengan Chico, Lukman juga meraih pengalaman yang kompleks. "Semua jadi satu paket, pengalaman pasti. Tiap yang ditemui dalam film itu pelajaran dan bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Jadi artis juga jangan dilihat dari luarnya, glamournya saja, tapi proses yang mesti dilihat," ucap Lukman.

Berbeda dengan kedua aktor tersebut, aktris senior Jajang C Noer memberi paparan yang berbeda di depan siswi dan guru SMA Methodist. Menurut Jajang, dirinya selalu mengikuti hati nurani dan akal sehat dalam menjalani profesinya. Karena itu dia mampu bertahan di tengah gempuran pendatang baru.

Usai memberikan penjelasan soal film, seperti biasa karena mereka adalah para artis, histeria pun muncul. Tak sedikit dari para pelajar itu mengabadikan foto bersama para idolanya.