Sepotong Cerita Saat Film Indonesia Disyuting di Luar Negeri
Diperbarui: Diterbitkan:

Kapanlagi.com - RUNAWAY menjadi film terbaru tanah air yang melangsungkan syutingnya di luar negeri, HONG KONG. Beberapa tahun terakhir kita bisa melihat HELLO GOODBYE (Korea Selatan), 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA (Austria, Prancis, Turki), dan LAURA & MARSHA (Jerman dan Italia).
Dewasa ini, rumah produksi dan sineas tanah air memang lebih berani dalam mengambil setting cerita di luar negeri. Biaya yang dibutuhkan memang lebih mahal, tapi hasilnya juga lebih memuaskan. Salah satu hal yang membuat perbedaan tentunya adalah settingnya. Dengan melakukan syuting di luar negeri, penonton nantinya bisa menikmati pemandangan indah dari luar negeri.
Namun melangsungkan syuting di luar negeri bukan perkara mudah. Ada banyak tantangan yang harus dihadapi tim produksi ketika melangsungkan syuting. Sutradara RUNAWAY, Guntur Soeharjanto berbagi sedikit cerita tentang pengalamannya melakukan syuting di luar negeri.
"Perizinan, kultur pasti beda tiap negara. Tapi abis 7 negara ya sekarang sih biasa. Satu negara aja buat film RUNAWAY gampang," ujarnya ketika ditemui di Epicentrum beberapa waktu lalu.
Beberapa negara yang pernah ia kunjungi dalam proses penggarapan filmnya pun menyiapkan tantangan yang berbeda-beda. "Di Asia syuting lebih susah, semua titik uang. Orang-orangnya sama kaya di Indonesia, kalau ada syuting berkerumun. Kalau di Eropa kan orangnya individualis gitu jadi gak repot syutingnya," paparnya.
Setelah 7 negara ia kunjungi dalam pembuatan film-filmnya, Guntur pun masih dipercaya untuk menggarap film lainnya dengan setting luar negeri. Film terbarunya nanti berjudul ASSALAMUALAIKUM BEIJING yang diangkat dari novel karangan Asma Nadia.
Berita terbaru dari dunia film
(Kondisi Fahmi Bo makin mengkhawatirkan, kini kakinya mengalami sebuah masalah hingga tak bisa digerakkan.)
(kpl/uji/dka)
puji puput
Advertisement