3 Alasan Utama Organisasi Keagamaan Menolak 'FIFTY SHADES'
Diperbarui: Diterbitkan:

FIFTY SHADES OF GREY/© Focus Features
Kapanlagi.com - Kalian pasti sudah mendengar jika FIFTY SHADES OF GREY akan ditayangkan pada 13 Februari alias Jumat depan. Tentunya, film kontroversial ini telah banyak mendapat banyak sambutan dan kritik pedas. Beberapa kelompok dan organisasi keagamaan merasa tersinggung dengan film besutan sutradara Sam Taylor-Johnson karena banyaknya adegan berbau seks. Tapi sebenarnya apa sih yang membuat mereka begitu marah?
Dilansir Yahoo Movies, The American Family Association telah memaparkan beberapa alasan yang jelas mengapa mereka menginginkan bioskop-bioskop menolak pemutaran FIFTY SHADES OF GREY. Organisasi yang mempertahankan integritas media dan melindungi keluarga Amerika dengan nilai-nilai agama Kristen fundamentalis ini, mengklaim bahwa FIFTY SHADES tak lebih dari sebuah film porno, yang mengagung-agungkan kekerasan dalam bungkus BDSM (Bondage, Dominance, Sadism, & Masochism).
Tapi apa sih masalah yang lebih spesifik?
Jangan Lewatkan
1. Karakter utamanya bernama Christian dan ia tidak bertindak layaknya orang kristiani
Apalah arti sebuah nama. Well, menurut The American Family Association, nama adalah segalanya. Jelas jika mereka tak senang jika pemeran utama yang punya hasrat seks tinggi, Christian Grey, menggunakan nama dengan konotasi religius. Mereka lebih suka jika Christian Grey menjadi seorang pendeta daripada miliuner sukses yang punya dominasi tinggi di ranjang. “Ironis ketika mengetahui pemeran utamanya bernama Christian Grey, dalam film yang tidak menghadirkan nilai-nilai kristianitas di dalamnya,” ujar Presiden AFA, Tim Wildmon.
(Ashanty berseteru dengan mantan karyawannya, dirinya bahkan sampai dilaporkan ke pihak berwajib.)
2. FIFTY SHADES OF GREY dianggap tak berkontribusi besar bagi masyarakat.
Tim Wildmon juga sangat marah, dan berpendapat jika FIFTY SHADES OF GREY tidak memberikan kontribusi besar bagi pembangunan masyarakat. Ia kukuh pada pendapatnya jika film ini hanya akan berdampak negatif karena beberapa perilaku yang ditunjukkan film ini seperti stalking, bondage sex, intimidasi dan penyekapan hanya akan menghasilkan hubungan yang tidak sehat.
3. Hampir semua interaksi antara dua pemeran utamanya dapat digolongkan ke dalam kekerasan emosional dan seksual menurut standar CDC.
Tim Wildmon belum selesai sampai di sini. Lebih jauh ia menambahkan jika FIFTY SHADES OF GREY dapat menghasilkan hubungan yang tidak sehat. “Standar CDC (Centers for Disease Control) tentang kekerasan emosional dan seksual nampak dalam hubungan Anastasia Steele dan Christian Grey,” ungkap Tim. Seperti yang tertulis dalam website resmi CDC, “Mempermalukan korban, mengontrol apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan korban, pemotongan informasi secara sepihak, merasa terganggu jika korban mengungkapkan ketidaksetujuan, serta melakukan perbuatan yang sengaja membuat korban merasa terhina.”
Dari hal-hal yang mereka paparkan di atas, The American Family Association berharap jika para penonton akan bergabung bersama mereka dalam aksi boikot FIFTY SHADES OF GREY. Walaupun usahanya sangat ngotot, nampaknya Tim Wildmon harus siap-siap kecewa jika para moviegoers lebih memilih menikmati hari Valentinenya dengan menonton film romantis ini di bioskop. Gimana dengan kamu?
(Deddy Corbuzier buka suara terkait isu cerai, marah ke pihak Pengadilan Agama!)
Advertisement
-
Fashion Selebriti Indonesia Potret Cantik Syahnaz Sadiqah Pakai Batik, Pancarkan Pesona Istri Pejabat