Sinetron Anak Muda, Rating Tinggi Karena Bakat Atau Sensasi?

Penulis: Arai Amelya

Diperbarui: Diterbitkan:

Sinetron Anak Muda, Rating Tinggi Karena Bakat Atau Sensasi?
Anak Jalanan - Ganteng Ganteng Serigala

Kapanlagi.com - Dunia entertainment Indonesia selalu berjalan dan berputar. Mereka yang sekarang populer, harus siap kapanpun jika digeser dengan wajah-wajah baru. Yap, bukan tanpa alasan jika pelaku industri selalu memasang para pesinetron muda yang dipandang lebih segar, bayaran tak terlalu tinggi dan memiliki bakat-bakat ciamik. Bahkan sudah jadi rahasia kalau sinetron yang memasang pemain muda, berhasil merebut perhatian para penonton.


Jika dalam beberapa tahun terakhir ini, ada dua sinetron anak muda yang dipandang paling hits yakni Ganteng-Ganteng Serigala (GGS) dan Anak Jalanan (AJ). Menjadi ngehits karena kedua sinetron itu merajai rating program TV yang mampu membuat para petinggi stasiun TV tersenyum lebar.


Mengedepankan kisah-kasih anak muda yang klise, faktanya penonton Indonesia menyukai jalinan asmara muda yang serba chessy itu. Dan ciri khas sinetron anak muda yang mencuri perhatian ini bukanlah dimulai pada era GGS atau AJ saja. Jauh sebelum itu, sinetron anak muda memang sudah merajai sejak era 90an hingga 2000-an awal.


Lupus Milenia dengan si ganteng Irgy sebagai LupusLupus Milenia dengan si ganteng Irgy sebagai Lupus

Judul-judul seperti Lupus Milenia, Luv, Cinta SMU hingga Di Sini Ada Setan adalah sederet sinetron anak muda yang sempat begitu populer di tahun 2000-an. Dan karena sinetron itu pula, Indonesia akhirnya mengenal Irgy Ahmad Fahrezy, Mona Ratuliu, Dude Harlino, Nabila Syakieb, Zee Zee Shahab, Zaskia Adya Mecca, Thomas Nawilis hingga Nagita Slavina.


Tren sinetron anak muda yang berlatar kehidupan sekolah SMP, SMA atau kuliah pun tetap dipertahankan sampai saat ini. Dalam kurun waktu enam tahun terakhir, sinetron anak muda masih saja ngehits seperti Arti Sahabat, Kepompong, Putih Abu-Abu, GGS, AJ hingga era Mermaid In Love atau Prince Charming. Hanya saja beberapa waktu terakhir ini sinetron anak muda justru menuai cibiran karena dipandang memperlihatkan adegan percintaan yang terlalu berlebihan bagi anak muda. Lantas, apakah memang ini artinya sinetron berlatar kisah kehidupan remaja itu sudah kehilangan jati diri dari segi kualitas jalan cerita?


Sinetron lawas lebih berkualitas


Ada yang bilang kalau musik-musik lama memiliki kualitas yang lebih bagus daripada musik masa kini. Hal itu tampaknya juga terjadi di dunia sinetron. Dibandingkan dengan sinetron remaja masa kini yang melulu bercerita soal cinta, sinetron remaja di akhir 90an-2000an awal masih berani memberikan keberagaman soal cerita.


Tayang pada tahun 2000-2004 di RCTI, Luv merupakan sinetron remaja dengan genre fiksi ilmiah. Melalui Luv, kamu diajak untuk bepergian dan bertualang ke berbagai tempat hanya lewat foto dan berpindah melalui lup (kaca pembesar). Tayang hanya seminggu sekali, Luv mengorbitkan nama-nama selebritis hits saat ini seperti Zee Zee, Lia Waode, Sheza Idris, Shezy Idris, Chika Waode hingga Ingka Noverita. Karena mengusung kisah yang unik, tak heran jika banyak anak muda pada masa itu mendamba punya lup ajaib seperti milik si ganteng Ferry.


Termasuk yang takut nonton Di Sini Ada Setan?Termasuk yang takut nonton Di Sini Ada Setan?

Beda Luv, beda pula Di Sini Ada Setan (DSAD). Tayang pada tahun 2003-2005, DSAD mengisahkan sekelompok anak muda pemburu hantu dan petualangan mereka berjumpa banyak hantu mulai dari pocong, kuntilanak, hantu tanpa kepala, hantu muka rata dan banyak lagi. Meskipun mengusung kisah horor, DSAD mengemasnya dengan drama ala remaja yang ringan dan kocak. Jujurlah saja, kamu pasti berharap bisa menaiki mobil van The Spookybuster yang keren itu.

Popularitas DSAD saat itu bahkan membuat sinetron ini sempat diangkat ke layar lebar dan jelas sukses mempopulerkan nama-nama pemainnya. Lagipula siapa yang tak gemas dengan wajah ganteng Rionaldo Stockhorst, Dude Harlino atau Nagita Slavina remaja?


Karena punya ciri khas cerita yang berani beda, tak heran jika sinetron-sinetron itu memang menjadi ikon budaya generasi muda era 2000an awal. Dan ketika para pemainnya sudah lepas dari perannya masing-masing, mereka pun mampu mempertahankan popularitas tanpa mengurangi kualitas dalam berakting. Itu sinetron di awal era milenium, lantas bagaimana dengan sinetron di era 2010an? Apakah masih mengikuti jejak kualitas senior mereka?


Sinetron kekinian berujung cinta lokasi


Semakin berkembangnya zaman, sinetron mengenal metode stripping alias tayang setiap hari. Atas nama rating semua pun akhirnya dijadikan instan, termasuk segi cerita. Imbasnya, suguhan ceritanya menjadi monoton dan terlalu sederhana. Kisah-kisah sinetron remaja di era 2010-an ke atas mayoritas mengedepankan cinta beberapa tokohnya di sekolah. Kadang kala dibumbui pertentangan keluarga akan cinta mereka yang masih begitu dini itu.


Pemain Arti Sahabat, anak-anak muda berparas rupawanPemain Arti Sahabat, anak-anak muda berparas rupawan

Sebut saja Arti Sahabat (2010). Punya total 247 episode untuk musim pertama, Arti Sahabat (AS) tayang setiap hari saat sore hari dan memasang nama-nama anak muda seperti Stefan William, Yuki Kato, Cut Meyriska, Nina Zatulini dan Kevin Julio. Kisah dalam AS adalah sekelompok remaja SMA dengan tokoh utama Yudha dan Ajeng, dua remaja saling cinta yang berbeda status sosial. Yudha adalah anak orang kaya sementara Ajeng hanyalah anak keluarga miskin.


Namun kekuatan cinta mereka yang layaknya cinta sejati itu justru menarik perhatian penggemar. Dan kisah cinta di layar TV itupun akhirnya membuat kedua pemerannya, Stefan dan Yuki, terjerat cinta lokasi. Cinta lokasi berujung nyata itu sedikit banyak membuat AS mengalami peningkatan rating dan mengelu-elukan mereka berdua sebagai pasangan idola remaja.


Reva dan Boy, berawal dari sepeda motor ke dunia nyata Š Instagram Natasha WilonaReva dan Boy, berawal dari sepeda motor ke dunia nyata Š Instagram Natasha Wilona

Lepas dari AS, 'kutukan' cinta lokasi juga dirasakan dua sinetron yang ngehits banget beberapa tahun ini seperti GGS (2014) dan AJ (2015). Sama seperti di AS, dalam AJ rupanya Stefan juga merasakan indahnya cinlok dengan Natasha Wilona. Peran mereka berdua sebagai Boy dan Reva, dua remaja yang sama-sama suka balap motor inipun dielu-elukan oleh publik. Hanya saja cinta itu kandas dan kini Stefan memilih janda Celine Evangelista menjadi kekasihnya dan sempat membuat fans AJ tak terima. Meskipun tak lagi pasangan kekasih di dunia nyata, Stefan dan Wilona mampu memperlihatkan asmara Boy-Reva yang tetap terjaga di layar TV.


Cerita cinta lokasi juga sempat digosipkan dialami dua pemain pendukung GGS yakni Aliando Syarief dan Prilly Latuconsina. Mengusung cinta vampir-manusia remaja layaknya TWILIGHT, Aliando dan Prilly pun didoakan fans untuk jadian. Hanya saja kedua remaja ini selalu membantah jika mereka adalah pasangan kekasih. Mereka berdalih bahwa kemesraan yang ditampilkan di socmed adalah kepentingan syuting GGS.


Lantaran semakin frontal mengedepankan kisah cinta di kalangan remaja, kini sinetron anak-anak muda itu mulai menuai kritikan dari banyak orang. Apakah memang sinetron remaja kekinian memberikan contoh tak baik pada generasi muda?

1. Terlalu Mesra di Usia Muda

Keresahan di kalangan masyarakat kala menonton sinetron remaja memang bukan tanpa alasan. Dalam perkembangannya beberapa tahun terakhir, sinetron remaja masa kini sudah tergerus budaya asing. Kisah asmara muda-mudi pun berlomba-lomba dikedepankan meskipun para pemainnya masihlah 'bau kencur'. Tak sedikit akhirnya yang berpendapat kalau sinetron remaja masa kini memberikan dampak buruk kepada para ABG.

Aksi mesra Aliando dan Prilly yang dikedepankan demi membuat fans bahagia

GGS misalnya tampak mengeksploitasi kemesraan Aliando dan Prilly yang kala itu masih sama-sama berusia 18 tahun. Adegan gendong-gendongan atau saling peluk baik kala syuting dan di luar lokasi seolah dihalalkan demi memuaskan para penggemar. Bersama dua pemeran utamanya yakni Kevin Julio dan Jessica Mila, kwartet GGS ini bahkan sering ditampilkan di program TV lainnya dalam bentuk pasang-pasangan demi menarik perhatian penggemar.

Kritikan tak datang hanya untuk adegan kelewat mesra yang dilakukan para remaja. GGS juga banjir komentar karena sering memperlihatkan adegan perkelahian antara manusia-vampir-manusia serigala itu. Jalinan kisah yang senafas dengan TWILIGHT serta seragam anak SMA yang dipandang terlalu fashionable itupun selalu mengikuti GGS sepanjang tayangnya.

SMASH sebagai remaja SMA dengan gaya busana yang terlalu kece?

Tak hanya GGS yang mendapatkan tudingan isu penjiplakan cerita. Sebetulnya sinetron dengan alur kisah mirip serial luar negeri telah lama muncul. Sebelum GGS, sinetron yang dipandang mempunyai cerita mirip karya luar negeri adalah Cinta Cenat Cenut (2011). Memasang tujuh member boyband SMASH dan Natasha Rizki sebagai bintang utama, CCC mengusung cinta si kaya nan sombong yang jatuh hati pada gadis miskin dan lugu selayaknya Meteor Garden atau Boys Before Flowers

Seolah memandang banyaknya kritikan adalah bukti popularitas meningkat, AJ juga mengalami nasib serupa. Mengedepankan sekelompok remaja SMA yang doyan balap motor, AJ sempat menuai banjir hujatan karena anak-anak SMA yang notabene belum semuanya memiliki SIM boleh mengendarai sepeda motor balap mahal dan melakukan aksi kebut-kebutan. Namun jajaran produser memilih cuek karena rating AJ yang tetap melambung tinggi. Mereka berpendapat bahwa asmara Boy-Reva justru yang menarik perhatian penonton.

AJ semakin membuat balap motor jadi hobi favorit para remaja

Bukannya mencoba berbenah dari segi kualitas cerita dan akting, sinetron remaja masa kini bahkan semakin berani mengeksploitasi kemesraan anak-anak ABG yang ditonton oleh remaja-remaja tanggung pula. Usia belasan tahun bahkan dipandang produser bukan sebagai usia terlalu muda mengenal cinta.

Mermaid In Love (MIL) contohnya. Mengusung kisah cinta putri duyung remaja yang jatuh cinta dengan seorang manusia, MIL memasang Amanda Manopo dan Angga Yunanda sebagai tokoh utama yang masih belia tapi digambarkan punya cinta begitu kuat. Kala berperan sebagai sepasang kekasih yang berjuang atas nama cinta meski beda dunia, Amanda dan Angga masihlah sama-sama remaja berumur 16 tahun di dunia nyata. Dan MIL juga mendapat 'kutukan' di mana penggemar berharap Amanda dan Angga benar-benar jadian di dunia nyata.

Salah satu adegan kala Amanda dan Angga pacaran

Lepas dari MIL, ada lagi sinetron yang lebih terang-terang memasang remaja belia. Berjudul Super Puber (SP), kedua pemain utamanya adalah Ajil Ditto dan Mawar Eva De Jongh yang ternyata masih berumur 14 dan 15 tahun kala sinetron ini tayang tahun 2016. Meskipun kisah SP mengenai kehidupan anak SMP, justru bocah-bocah ini seolah telah bisa merasakan kuatnya cinta di seragam putih-biru dan merasakan cemburu-cemburu manja. Bahkan sempat ada hujatan kala adegan memperlihatkan para remaja ini duduk berduaan di taman dengan masih memakai seragam sekolah meski sudah malam.

Adegan Super Puber yang dikecam karena cerita cinta bocah SMP

Melihat perkembangan sinetron remaja masa kini, mungkin akan ada yang merindu dengan suguhan sinetron anak muda satu dekade sebelumnya. Bolehlah memang sinetron masa kini lebih gaul karena perkembangan zaman, tapi zaman yang berubah bukan berarti membenarkan berbagai tingkah yang kelewat batas kan? Harus ada produser yang sadar dan berani keluar dari zona nyaman dan memberi suguhan baru. Bukankah tampak lebih menyenangkan jika rating tinggi diraih sejalan dengan kualitas.

Mengusung cerita cinta remaja tak harus dengan kemesraan saling menatap dekat, berpelukan mesra atau bergendongan. Alangkah lebih baiknya jika tim produksi lebih dewasa dalam menyuguhkan romansa cinta ABG yang seharusnya masih bingung mencari jati diri dan mimpi dengan cara lebih elegan. Indonesia memiliki banyak anak muda berbakat yang tampaknya sayang jika dibiarkan cuma menampilkan kemesraan serta kenakalan dan memberi dampak buruk ke penonton.

Jadi, majulah terus sinetron Indonesia!

 

 

Tentang penulis:
Arai Amelya adalah seorang millenial sekaligus pemerhati sosok muda di sosial media yang hobi naik gunung.

 

(Festival Pestapora 2025 dipenuhi kontroversi, sederet band tiba-tiba memutuskan untuk CANCEL penampilannya.)

(Demo kenaikan gaji anggota DPR memanas setelah seorang Ojol bernama Affan Kurniawan menjadi korban. Sederet artis pun ikut menyuarakan kemarahannya!)

(kpl/aia)

Editor:

Arai Amelya

Rekomendasi
Trending