Kapanlagi.com - Zam Ryzam seperti menyihir para komentator Dangdut Academy Asia 4 (DAA4). Nyaris semua komentator menangis mendengar persembahan tembang bertajuk Keramat dari Zam. Apa yang membuat mereka begitu tersentuh?

Sejatinya bukan kali ini saja tembang Keramat dibawakan peserta DAA, namun Zam membawakannyan dengan sepenuh jiwa. Vokal yang jernih dan iringan musik ciamik membuat yang mendengarkan tersentuh hatinya. Mereka teringat dengan sosok ibu yang telah berjuang keras melahirkan dan membesarkan.

Masidayu yang biasanya tegar dan teguh pendirian, kali ini tak kuasa menahan tangis. Ia teringat dengan sosok ibunya. Sejak usia 17 tahun ia sudah ditinggal ibu untuk selamanya. "Mami sudah bilang kepada Zam, bawakan lagu ini susah, tapi dia membawakan dengan bagus. Saya berusaha kuat. Namun mami tak kuasa menahan tangis saat melihat foto-foto ibu ditampilkan," katanya sembari terseduh-seduh.

Penampilan Zam Ryzam membuat komentator menitikkan air mata. (Foto: Nurwahyunan)

Paize yang paling tegar di antara komentator pun tak kuasa menangis. "Saya siap menangis untuk Ibu. Ia lahir di tahun 1939 dan 2007 meninggal. Kenangan saya makin kuat pada ibu saat fotonya ditampilkan di screen. Lihat foto ibu saya, langsung tak dapat menahan tangis," kenangnya.

Ibu saya meninggal di tangan saya. Meski di rumah sakit ia mau meniggal di rumah. Ia dalam masa 19 tahun lumpuh. Saya tak dapat membalas perjuangan ibu. Saya kembali teringat dengan ibu," ia menceritakan detik-detik terakhir kepergian sang ibu.

Deprico Audy, Rosalina Musa, Inul Daratista dan Nassar tak henti mengusap air mata saat Zam melantunkan lagu Keramat.

Zam Ryzam juga berkaca-kaca usai menyanyikan lagu bertema ibu dengan syahdu. Panggung DAA4 berubah menjadi syahdu. Kekuatan sebuah lirik lagu yang mampu dibawakan dengan apik. Penampilan Zam dengan dukungan suara merdu, musik yang bagus, tata lampu yang aduhai dan slide foto yang berhubungan dengan para komentator. Sebuah ramuan audio visual yang komplit menimbulkan nuansa syahdu.