Cara Buat Daftar Pustaka: Panduan Lengkap untuk Karya Ilmiah
cara buat daftar pustaka
Kapanlagi.com - Daftar pustaka merupakan komponen penting dalam setiap karya ilmiah yang berfungsi sebagai rujukan kredibel. Setiap mahasiswa dan peneliti perlu memahami cara buat daftar pustaka yang benar untuk menghindari tuduhan plagiarisme.
Penulisan daftar pustaka tidak boleh dilakukan sembarangan karena memiliki aturan dan format khusus. Pemahaman yang tepat tentang cara buat daftar pustaka akan membantu meningkatkan kredibilitas karya tulis akademik.
Menurut American Psychological Association, daftar pustaka yang baik harus mencantumkan informasi lengkap tentang sumber rujukan yang digunakan. Hal ini memungkinkan pembaca untuk melacak dan memverifikasi keakuratan informasi yang disajikan dalam karya ilmiah.
Advertisement
1. Pengertian dan Fungsi Daftar Pustaka
Daftar pustaka adalah kumpulan sumber referensi yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah, disusun secara alfabetis berdasarkan nama belakang penulis. Komponen ini wajib ada dalam setiap karya tulis akademik untuk menunjukkan kredibilitas dan menghindari plagiarisme.
Fungsi utama daftar pustaka meliputi memberikan apresiasi kepada penulis asli, memungkinkan pembaca melacak sumber informasi, dan memperkuat argumen dalam tulisan. Selain itu, daftar pustaka juga berfungsi sebagai bukti bahwa penulis telah melakukan riset mendalam dengan menggunakan sumber-sumber terpercaya.
Dalam konteks akademik, daftar pustaka memiliki peran vital untuk menjaga integritas ilmiah. Setiap kutipan atau informasi yang diambil dari sumber lain harus dicantumkan dengan jelas untuk menghormati hak kekayaan intelektual.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, daftar pustaka adalah daftar yang mencantumkan judul buku, nama pengarang, penerbit, dan sebagainya yang ditempatkan pada bagian akhir suatu karangan atau buku, dan disusun menurut abjad. Definisi ini menegaskan pentingnya kelengkapan informasi dalam setiap entri daftar pustaka.
2. Format Penulisan Daftar Pustaka APA Style
American Psychological Association (APA) Style merupakan format penulisan daftar pustaka yang paling umum digunakan dalam bidang psikologi, pendidikan, dan ilmu sosial. Format ini menekankan tahun publikasi sebagai elemen penting setelah nama penulis.
- Format Buku Satu Penulis: Nama Belakang, Inisial Nama Depan. (Tahun). Judul Buku. Penerbit.
- Format Buku Dua Penulis: Nama Belakang, Inisial., & Nama Belakang, Inisial. (Tahun). Judul Buku. Penerbit.
- Format Artikel Jurnal: Nama Belakang, Inisial. (Tahun). Judul artikel. Nama Jurnal, Volume(Nomor), halaman.
- Format Website: Nama Belakang, Inisial. (Tahun). Judul artikel. Nama Website. URL
- Format E-book: Nama Belakang, Inisial. (Tahun). Judul E-book. Penerbit. URL
Dalam APA Style edisi terbaru, tidak lagi mencantumkan nama kota penerbit, hanya nama penerbit saja. Perubahan ini berlaku sejak APA Style edisi ke-7 yang diluncurkan pada tahun 2019.
Menurut panduan dari American Psychological Association, konsistensi dalam penerapan format sangat penting untuk menjaga profesionalitas karya ilmiah. Setiap detail seperti penggunaan huruf kapital, tanda baca, dan format italic harus diperhatikan dengan cermat.
3. Format Penulisan Daftar Pustaka MLA Style
Modern Language Association (MLA) Style umumnya digunakan dalam bidang humaniora, sastra, dan bahasa. Format ini lebih sederhana dibandingkan APA Style dan tidak menekankan tahun publikasi di awal.
- Format Buku: Nama Belakang, Nama Depan. Judul Buku. Penerbit, Tahun.
- Format Artikel Jurnal: Nama Belakang, Nama Depan. "Judul Artikel." Nama Jurnal, vol. X, no. X, Tahun, hlm. X-X.
- Format Website: Nama Belakang, Nama Depan. "Judul Artikel." Nama Website, Tanggal, URL.
- Format Artikel Koran: Nama Belakang, Nama Depan. "Judul Artikel." Nama Koran, Tanggal, hlm. X.
- Format Video YouTube: Nama Channel. "Judul Video." YouTube, Tanggal, URL.
Karakteristik utama MLA Style adalah penggunaan tanda kutip untuk judul artikel dan format italic untuk judul publikasi utama. Sistem ini memudahkan pembaca untuk membedakan antara artikel dan publikasi induknya.
4. Format Penulisan Daftar Pustaka Chicago Style
Chicago Manual Style memiliki dua varian utama: Notes-Bibliography dan Author-Date. Gaya ini sering digunakan dalam bidang sejarah, seni, dan sastra karena memberikan fleksibilitas dalam penyajian informasi.
- Format Buku (Notes-Bibliography): Nama Belakang, Nama Depan. Judul Buku. Kota: Penerbit, Tahun.
- Format Buku (Author-Date): Nama Belakang, Nama Depan. Tahun. Judul Buku. Kota: Penerbit.
- Format Artikel Jurnal: Nama Belakang, Nama Depan. "Judul Artikel." Nama Jurnal Volume, no. Nomor (Tahun): halaman.
- Format Skripsi/Tesis: Nama Belakang, Nama Depan. "Judul." Jenis karya, Institusi, Tahun.
- Format Wawancara: Nama Narasumber, diwawancarai oleh Nama Pewawancara, Tanggal, Lokasi.
Chicago Style memberikan detail yang lebih lengkap dibandingkan format lainnya, termasuk informasi kota penerbit yang masih dipertahankan. Hal ini membuat format ini cocok untuk penelitian yang memerlukan dokumentasi historis yang detail.
5. Cara Menulis Daftar Pustaka dari Berbagai Sumber
Setiap jenis sumber memiliki format penulisan yang berbeda dalam daftar pustaka. Pemahaman tentang variasi format ini penting untuk memastikan kelengkapan dan akurasi informasi referensi.
- Dari Buku Cetak: Cantumkan nama penulis, tahun, judul buku (italic), dan penerbit secara lengkap.
- Dari Artikel Jurnal Online: Sertakan DOI atau URL jika tersedia untuk memudahkan akses pembaca.
- Dari Website: Pastikan mencantumkan tanggal akses karena konten web dapat berubah sewaktu-waktu.
- Dari Media Sosial: Gunakan nama akun, tanggal posting, dan jenis konten (tweet, post, video).
- Dari Podcast: Cantumkan nama podcaster, judul episode, nama podcast, dan platform distribusi.
- Dari Video YouTube: Sertakan nama channel, judul video, durasi, dan URL lengkap.
- Dari Dokumen Pemerintah: Cantumkan nama instansi, tahun, judul dokumen, dan nomor publikasi jika ada.
Untuk sumber-sumber digital, penting untuk mencatat tanggal akses karena konten online dapat berubah atau dihapus. Konsistensi dalam format penulisan akan memudahkan pembaca dalam melacak sumber yang digunakan.
Menurut panduan dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, setiap sumber yang dikutip dalam karya ilmiah harus dapat diverifikasi oleh pembaca. Oleh karena itu, kelengkapan informasi dalam daftar pustaka menjadi sangat penting untuk menjaga kredibilitas penelitian.
6. FAQ (Frequently Asked Questions)
Bagaimana cara menulis daftar pustaka dari buku yang tidak ada nama penulisnya?
Jika buku tidak memiliki nama penulis, mulai penulisan dengan judul buku yang ditulis dalam format italic. Kemudian diikuti dengan tahun terbit, penerbit, dan informasi publikasi lainnya sesuai format yang digunakan.
Apakah gelar akademik perlu dicantumkan dalam daftar pustaka?
Tidak, gelar akademik seperti Dr., Prof., S.Pd., atau gelar lainnya tidak perlu dicantumkan dalam daftar pustaka. Yang dicantumkan hanya nama lengkap penulis tanpa gelar untuk menjaga konsistensi format penulisan.
Bagaimana cara mengurutkan daftar pustaka yang benar?
Daftar pustaka diurutkan secara alfabetis berdasarkan nama belakang penulis pertama. Jika ada beberapa karya dari penulis yang sama, urutkan berdasarkan tahun publikasi dari yang paling lama ke yang paling baru.
Berapa maksimal jumlah referensi dalam daftar pustaka untuk skripsi?
Tidak ada batasan maksimal yang baku, namun umumnya skripsi memerlukan minimal 15-20 referensi. Yang terpenting adalah relevansi dan kualitas sumber yang digunakan, bukan kuantitasnya.
Bagaimana cara menulis daftar pustaka dari artikel yang diakses secara online?
Untuk artikel online, cantumkan nama penulis, tahun, judul artikel, nama website atau jurnal online, dan URL lengkap. Jangan lupa mencantumkan tanggal akses untuk sumber yang tidak memiliki tanggal publikasi yang jelas.
Apakah boleh menggunakan Wikipedia sebagai sumber dalam daftar pustaka?
Sebaiknya hindari menggunakan Wikipedia sebagai sumber utama karena sifatnya yang dapat diedit oleh siapa saja. Gunakan sumber-sumber primer atau sekunder yang lebih kredibel seperti jurnal ilmiah, buku akademik, atau publikasi resmi.
Bagaimana cara menulis daftar pustaka dari hasil wawancara pribadi?
Format penulisan wawancara pribadi: Nama Narasumber, diwawancarai oleh penulis, tanggal wawancara, lokasi wawancara. Jika wawancara dilakukan melalui media digital, sebutkan platform yang digunakan seperti Zoom atau WhatsApp.
(kpl/fed)
Rizka Uzlifat
Advertisement
-
Teen - Lifestyle Gadget Mau Foto Astetik? Kamera Mini Andalan Anak Skena yang Lagi Viral Ini Patut Dicoba
-
Teen - Fashion Hangout Pilihan Jam Tangan Stylish untuk Anak Skena yang Mau Tampil Lebih Standout