[Review] 'THE COUNSELOR', Pilihan Salah Sang Pengacara

Penulis: Adi Abbas Nugroho

Diperbarui: Diterbitkan:

[Review] 'THE COUNSELOR', Pilihan Salah Sang Pengacara ©20th Century Fox

KapanLagi.com - Oleh: Adi Abbas Nugroho

Harusnya, hidup yang ia miliki sudah sempurna. Selain kaya dan sukses, pengacara yang kerap disapa Konselor (Michael Fassbender) itu juga memiliki tunangan cantik bernama Laura (Penelope Cruz). Namun seperti sifat dasar yang dimiliki manusia; ia tak pernah puas.Maka pada suatu hari pengacara tampan tersebut terlibat transaksi obat-obatan terlarang dengan Reiner (Javier Bardem), kartel yang memiliki pacar seksi dan eksentrik bernama Malkina (Cameron Diaz). Masalah bermula saat paket senilai 20 juta dollar menghilang dalam pengirimannya. Terang saja Konselor dianggap sebagai dalang di balik semua. Seketika, hidupnya pun tak lagi menjadi indah.
THE COUNSELOR merupakan besutan terbaru Ridley Scott setelah terakhir menahkodai PROMETHEUS. Drama kriminal satu ini dibintangi oleh sederet nama-nama besar di industri perfilman dunia. Well, siapa yang kemudian tidak tertarik melihat nama seperti Fassbender, Cruz, Diaz, Bardem dan Brad Pitt beradu dalam satu layar? Sayangnya, naskah olahan novelis Cormac McCarthy ini tidak semengilap aktor serta aktris yang terlibat.Dihadiahi visualisasi yang cantik film berjalan dengan bertele-tele. Terlalu banyak dialog quotable tentang hidup yang tak seharusnya dijabarkan which is tidak terlalu bersinergi juga dengan jalan penceritaan. Bila kebanyakan buku laris diadaptasi menjadi film, THE COUNSELOR kebalikannya. Ia tampak layak dijadikan lembaran kata dalam buku setebal 300 halaman dibanding fitur film.Dan yang akhirnya terjadi adalah: film menjadi sangat sulit dicerna. Banyaknya karakter kecil tampil tanpa arah tujuan jelas dengan obrolan-obrolan panjang itu. Belum lagi dibaginya peforma lima aktor besar yang hanya memperindah, namun tak memiliki nyawa. Hampa.

(Ammar Zoni dipindah ke Nusakambangan dan mengaku diperlakukan bak teroris.)

(kpl/abs)

Rekomendasi
Trending