5 Hal di Anime 'NARUTO' yang Tidak Masuk Akal dan Bikin Fans Kecewa

5 Hal di Anime 'NARUTO' yang Tidak Masuk Akal dan Bikin Fans Kecewa
Daftar hal di Naruto yang tidak masuk akal (Credit: Pierrot)

Kapanlagi.com - NARUTO dikenal sebagai anime yang langsung memikat sejak awal penayangannya. Premis kuat dan karakter utamanya membuat penonton cepat terhubung dengan anime ini. Sepanjang perjalanan ceritanya, berbagai elemen baru pun terus ditambahkan untuk menjaga dinamika.

Namun, sebagai serial yang panjang, tidak semua bagiannya berjalan mulus. Beberapa aspek justru terasa janggal dan memperlihatkan celah dalam penceritaannya. Inilah sejumlah titik lemah yang membuat seri ini belum bisa disebut benar-benar sempurna.

Baca berita tentang NARUTO lainnya di Liputan6.com.

1. Obsesi Naruto terhadap Sasuke

Sasuke dan Naruto (Credit: Pierrot)

Naruto dan Sasuke punya hubungan yang menjadi fokus dalam cerita. Tapi, penggarapannya sering terasa tak meyakinkan. Kedekatan mereka bermula dari rasa iri Naruto terhadap Sasuke, lalu berkembang menjadi persahabatan seiring keduanya tumbuh sebagai shinobi. Walau begitu, ambisi balas dendam Sasuke membuatnya menyimpang ke jalur yang semakin kelam.

Tekad Naruto untuk membawa pulang sahabatnya itu sebenarnya dapat dipahami, tetapi perkembangan Sasuke membuat situasinya semakin sulit diterima. Sasuke berubah menjadi kriminal tingkat internasional dan bahkan melukai orang-orang di sekitar mereka. Sikap Naruto yang tetap keras ingin menyelamatkan Sasuke lama-lama terasa melelahkan, dan cara cerita terus memaksakan hal ini membuatnya makin tak masuk akal.

2. Tak Ada yang Memberitahu Naruto Soal Orang Tuanya

Naruto dan kedua orang tuanya (Credit: Pierrot)

Posisi Naruto sebagai anak yatim yang hidup sendirian sejak kecil di Konoha menimbulkan banyak pertanyaan dari penggemar. Banyak yang heran kenapa Hokage Ketiga membiarkannya terisolasi, padahal Naruto menyimpan Kyuubi dalam tubuhnya. Keputusan paling logis seharusnya adalah menjaga Naruto tetap dekat dan memberi penjelasan saat ia cukup dewasa untuk memahami situasinya.

Namun, tak ada satu pun orang yang tampak berinisiatif untuk menjelaskan latar belakang Naruto, termasuk Kakashi dan Jiraiya yang punya hubungan dekat dengan orang tuanya. Padahal, kedua tokoh itu berperan besar dalam perkembangan Naruto dan mengenal Minato Namikaze secara langsung. Dengan cerita yang sudah jelas memberi petunjuk soal siapa ayah Naruto, rasanya aneh saat kebenaran itu tetap ditutup-tutupi dan tidak membantu Naruto keluar dari kesendiriannya.

3. Penulisan Karakter Perempuan

Sakura dan Ino (Credit: Pierrot)

NARUTO mengikuti pola umum shonen, termasuk cara penulisan karakter perempuannya yang sering dinilai lemah. Kehadiran Sakura dan Ino sejak awal membangun trope klasik dua perempuan yang menyukai satu laki-laki, dan awalnya seperti diarahkan sebagai bagian dari perkembangan karakter mereka. Tapi, konflik yang mereka tampilkan tidak berkembang menjadi sesuatu yang berarti.

Pertarungan antara Sakura dan Ino menjadi salah satu contoh paling jelas, karena adegannya terasa canggung untuk ditonton. Cerita yang melibatkan karakter perempuan juga tidak pernah menunjukkan perbaikan yang signifikan. Hal ini membuat penggambaran perempuan dalam Naruto terus dianggap sebagai salah satu aspek paling kurang dari keseluruhan cerita.

4. Villain Terakhir, Kaguya Otsutsuki

Kaguya Otsutsuki (Credit: Pierrot)

Masuknya Kaguya Otsutsuki sebagai musuh terakhir menjadi titik kontroversial yang sering diperdebatkan fans. Sejak awal, tidak ada petunjuk mengenai keberadaan sosok yang lebih tinggi, sehingga kemunculan Kaguya terlihat seperti keputusan mendadak. Hal ini membuatnya tampak seperti twist yang dipaksakan demi menyajikan pertarungan penutup yang lebih besar.

Banyak penggemar menilai bagian ini sebagai salah satu kelemahan terbesar karena kehadiran Kaguya justru merusak skema besar Madara Uchiha yang seharusnya menjadi antagonis terakhir. Meski begitu, seri penerusnya, BORUTO, justru berhasil mengolah konsep alien dengan lebih baik.

5. Upacara Hokage Naruto Tak Pernah Dirayakan dengan Layak

Konohamaru menyamar sebagai Naruto (Credit: Pierrot)

Naruto dibangun dengan formula khas shonen, termasuk impian tokoh utama yang dikejar sepanjang cerita. Karena itu, banyak yang merasa aneh ketika pencapaian terbesar Naruto, yaitu menjadi Hokage, tidak dirayakan dengan pantas. Padahal, momen ini merupakan elemen penting dalam banyak kisah shonen sebagai bentuk pengakuan terhadap perjuangan karakter utama.

Kekecewaan penggemar pun wajar, mengingat mereka mengikuti lebih dari 700 episode di mana Naruto terus menyuarakan mimpinya. Tapi, momen itu justru tidak pernah benar-benar ditampilkan dalam seri utama. Bahkan, OVA khusus yang memperlihatkan upacaranya justru menjadikannya bahan lelucon karena Naruto terlambat saat acara berlangsung. Kurangnya penggambaran yang layak membuat momen ini masih menjadi perdebatan di kalangan fans hingga sekarang.

Rekomendasi
Trending