5 Anime yang Punya Kans Masuk 5 Besar Oscar 2026, Intip Sinopsisnya
Shinobu Kocho dalam DEMON SLAYER INFINITY CASTLE
Kapanlagi.com - Dalam 10 tahun terakhir anime berhasil mencuri perhatian juri Oscar sehingga masuk dalam nominasi. Sebut saja MIRAI (2018), WHEN MARNIE WAS THERE (2015), dan yang terbaru THE BOY AND THE HERON (2023). Judul yang terbaru bahkan pulang membawa Piala Best Animated Feature.
The Academy of Motion Picture Arts and Sciences telah merilis daftar resmi film yang memenuhi syarat untuk dipertimbangkan dalam kategori Best Animated Feature pada Academy Awards ke-98, yang akan berlangsung pada 15 Maret 2026. Menurut laporan Anime News Network, terdapat 35 film animasi yang lolos seleksi awal.
Para pengamat menilai bahwa dari tujuh film tersebut, lima judul anime memiliki peluang paling kuat untuk mencapai tahap nominasi resmi, mempertimbangkan reputasi studio, penerimaan internasional, serta pujian kritis yang telah diraih.
Penilaian ini sejalan dengan laporan Anime Hunch yang menyebutkan bahwa tahun ini anime memasuki musim Oscar dengan optimisme tinggi, terutama setelah tahun sebelumnya tidak ada satu pun anime yang berhasil masuk nominasi.
Simak ketujuh judul anime yang punya kans masuk 5 besar Oscar 2026 di bawah ini.
Advertisement
1. DEMON SLAYER INFINITY CASTLE
Anime produksi UFOTABLE ini digadang-gadang punya kans tinggi masuk 5 besar Oscar 2026. DEMON SLAYER: KIMETSU NO YAIBA � INFINITY CASTLE tidak hanya menjadi film terlaris Jepang tapi juga menampilkan kualitas animasi yang top notch. Ditambah dengan kedalaman emosi para karakternya menjadi keunikan filmnya.
Filmnya mengisahkan pertarungan klimaks para Pembasmi Iblis saat Tanjiro, Nezuko, Zenitsu, dan Inosuke bersama para Hashira terperangkap dalam Infinity Castle, dimensi labirin milik Muzan Kibutsuji. Di tengah medan pertempuran yang terus berubah, mereka menghadapi Para Bulan Atas yang paling mematikan, memaksa setiap pendekar mendorong batas kekuatan hingga titik terakhir.
Tanjiro berjuang menembus lapisan pertahanan Muzan sambil mempertaruhkan nyawanya demi mengakhiri teror yang telah berlangsung ratusan tahun. Pertempuran epik, pengorbanan besar, dan rahasia kelam keluarga Kibutsuji terungkap dalam konflik yang menentukan masa depan dunia manusia dan iblis. Kisah ini menawarkan aksi intens, emosi mendalam, serta visual yang spektakuler, menjadikan Demon Slayer: Infinity Castle sebagai salah satu bagian paling dinantikan dalam saga Kimetsu no Yaiba dan pencarian puncak bagi para penggemarnya.
(Di luar nurul, Inara Rusli dilaporkan atas dugaan perselingkuhan dan Perzinaan!)
2. CHAINSAW MAN REZE ARC
Film anime lain yang mencuri perhatian publik adalah CHAINSAW MAN REZE ARC. Diproduksi oleh MAPPA dan disutradarai oleh Tatsuya Yoshihara.
CHAINSAW MAN memiliki tone yang lebih gelap, mulai dari romansa yang dihadirkan secara dewasa, dan juga adegan aksinya yang tidak ragu menampilkan adegan berdarah. Terlebih visualnya khas dengan gaya ekspresimannya.
Pilihan artistik dalam membungkus cerita dalam visual yang unik ini akan menjadi nilai plus para voter di Academy yang menyukai ekspresi artistik non-konvensional.
Chainsaw Man � The Movie: Reze Arc mengikuti Denji yang untuk pertama kalinya merasakan ketenangan hidup setelah menjadi Devil Hunter, hingga ia bertemu Reze, gadis misterius yang membawa kehangatan sekaligus bahaya.
Hubungan mereka yang tumbuh manis perlahan berubah menjadi konflik brutal ketika identitas asli Reze terungkap dan perang antara manusia, iblis, serta senjata hidup kembali meledak. Di tengah pertarungan intens dan dilema emosional, Denji dipaksa memilih antara perasaannya dan tugasnya, menjadikan arc ini sebagai salah satu bagian paling dramatis dan menghantui dalam kisah Chainsaw Man.
3. SCARLET
Dari ranah drama fantasi, Scarlet garapan Mamoru Hosoda dari Studio Chizu disebut-sebut sebagai salah satu kandidat kuat. Rekam jejak Hosoda yang sebelumnya pernah masuk nominasi Oscar lewat Mirai turut memperkuat posisinya di mata Academy.
Mengangkat cerita tentang seorang putri muda yang menemukan jati diri dan kekuatannya setelah menghadapi sebuah tragedi, dipadukan dengan sentuhan visual khas Studio Chizu yang hangat, Scarlet hadir sebagai �quiet contender� yang berpotensi memberikan kejutan di ajang penghargaan besar.
Scarlet karya Mamoru Hosoda menceritakan perjalanan seorang putri muda bernama Scarlet yang harus bangkit setelah tragedi menghancurkan kerajaannya. Dalam pelarian dan pencarian jati diri, ia menemukan kekuatan tersembunyi yang menghubungkannya dengan legenda kuno yang dapat menentukan nasib dunia. Dengan gaya visual hangat khas Studio Chizu dan sentuhan drama emosional, Scarlet menghadirkan kisah tentang keberanian, kehilangan, dan kekuatan untuk menemukan cahaya di tengah gelapnya masa lalu.
4. COLORFUL STAGE! THE MOVIE: A MIKU WHO CAN'T SING
Ada juga 'COLORFUL STAGE! THE MOVIE: A MIKU WHO CAN'T SING' yang lebih ringan dalam penceritaan. Menampilkan dunia Hatsune Miku dalam kisah pencarian jati diri.
Diproduksi P.A. Works dan mendapat dukungan distribusi dari GKIDS, yang dikenal sukses memperkenalkan film-film anime ke dalam radar pantauan Academy.
COLORFUL STAGE! The Movie: A Miku Who Can't Sing mengisahkan Miku yang tiba-tiba kehilangan suaranya, membuat dunia musik virtual terguncang dan para anggota unit SEKAInya berusaha mencari tahu penyebabnya. Ketika harmoni di berbagai SEKAi mulai retak, para karakter seperti Ichika, Minori, Kohane, dan Rui harus bekerja sama menelusuri ingatan, ketakutan, serta konflik batin yang memengaruhi Miku.
Perjalanan ini membawa mereka pada pemahaman baru tentang arti suara, kreativitas, dan hubungan antara para Virtual Singer dan manusia. Dengan drama emosional, musik yang kuat, dan visual penuh warna, film ini menampilkan perjuangan Miku untuk menemukan kembali suaranya�baik sebagai penyanyi maupun sebagai simbol harapan di dunia Project SEKAI.
5. 100 METERS
Judul terakhir yang melengkapi lima kandidat terkuat adalah 100 Meters, adaptasi rotoscope garapan Kenji Iwaisawa. Film ini memperoleh respons positif di Festival Annecy berkat gaya visualnya yang khas dan kisah olahraga yang emosional.
Berfokus pada dua pelari dengan latar belakang serta tujuan yang bertolak belakang, 100 Meters menghadirkan pendalaman karakter dan nuansa kompetitif yang jarang dijumpai dalam animasi arus utama.
100 Meters mengisahkan perjalanan dua pelari muda dengan latar belakang dan ambisi yang saling bertolak belakang, namun dipertemukan di lintasan yang sama. Seiring persaingan mereka semakin sengit, keduanya dipaksa menghadapi keterbatasan diri, tekanan lingkungan, serta luka masa lalu yang membentuk cara mereka memandang kemenangan.
Dengan gaya visual rotoscope yang unik dan pendekatan naratif yang intim, film ini menyajikan drama olahraga penuh empati tentang arti kompetisi, tekad, dan menemukan tujuan sejati di balik setiap langkah menuju garis finis.
(Di tengah kondisi kesehatan yang jadi sorotan, Fahmi Bo resmi nikah lagi dengan mantan istrinya.)
(kpl/jpg)
Rosyda Rachmania
Advertisement
-
Teen - Lifestyle Gadget Mau Foto Astetik? Kamera Mini Andalan Anak Skena yang Lagi Viral Ini Patut Dicoba
-
Teen - Fashion Hangout Pilihan Jam Tangan Stylish untuk Anak Skena yang Mau Tampil Lebih Standout
