1. Dongeng dalam Bahasa Jepang

Istilah umum untuk dongeng dalam bahasa jepang adalah "Mukashi banashi". Secara harfiah, istilah bongeng dalam bahasa jepang ini memiliki arti "cerita dari zaman dulu". Kata mukashi banashi mencakup berbagai jenis cerita rakyat, legenda, dan dongeng tradisional Jepang.

Lalu ada dongeng dalam bahasa jepang lain yaitu, "Minwa". Istilah ini adalah istilah lain yang sering digunakan, yang berarti "cerita rakyat". Minwa lebih luas cakupannya, termasuk cerita-cerita yang diturunkan secara lisan dari generasi ke generasi dalam masyarakat Jepang.

Kemudian ada "Otogibanashi" yang juga merujuk pada istilah dongeng atau cerita peri. Istilah dongeng dalam bahasa jepang ini sering digunakan untuk cerita-cerita fantasi yang melibatkan makhluk ajaib, sihir, atau peristiwa supernatural yang biasanya ditujukan untuk anak-anak.

Dan lainnya ada istilah "Setsuwa" yang mengacu pada cerita pendek dengan unsur didaktik atau moral. Kata setsuwa ini sering kali memiliki latar belakang sejarah atau agama, dan biasanya digunakan untuk mengajarkan pelajaran moral atau nilai-nilai budaya Jepang.

2. Sejarah Dongeng dalam Budaya Jepang

Selain mengetahui istilah dongeng dalam bahasa jepang, KLovers juga bisa mengetahui sejarah dongeng dalam budaya Jepang. Sejarah dongeng di Jepang memiliki akar yang sangat dalam dan beragam. Berikut adalah penjelasan tentang sejarah dongeng di Jepang:

1. Asal Usul Kuno

Dongeng Jepang berakar dari tradisi lisan kuno yang sudah ada sejak zaman prasejarah. Cerita-cerita ini awalnya diturunkan secara lisan dari generasi ke generasi, sering kali menggabungkan elemen-elemen mitologi Shinto, kepercayaan animisme, dan pengalaman hidup sehari-hari masyarakat Jepang kuno.

2. Pengaruh Budha dan Cina

Dengan masuknya Buddhisme dan pengaruh budaya Cina ke Jepang sekitar abad ke-6, banyak elemen baru diperkenalkan ke dalam tradisi dongeng Jepang. Cerita-cerita moral Buddhis dan legenda Cina mulai berbaur dengan cerita rakyat lokal, menciptakan narasi yang lebih kompleks dan beragam.

3. Era Heian (794-1185)

Selama era Heian, dongeng mulai dicatat dalam bentuk tertulis. Karya sastra seperti "Taketori Monogatari" (Kisah Pemotong Bambu) dan "Genji Monogatari" (Kisah Genji) muncul pada periode ini, menandai awal tradisi sastra tertulis yang mencakup elemen dongeng.

4. Periode Muromachi (1336-1573)

Era ini melihat perkembangan "otogizoshi", cerita pendek bergambar yang menggabungkan teks dan ilustrasi. Otogizoshi mencakup berbagai genre, dari cerita pahlawan hingga kisah supranatural, dan menjadi cikal bakal buku cerita bergambar modern.

5. Periode Edo (1603-1868)

Selama era Edo, dongeng menjadi lebih terstruktur dan terkodifikasi. Banyak cerita yang kita kenal sekarang, seperti "Momotaro" dan "Kachikachi Yama", dikumpulkan dan ditulis ulang dalam bentuk yang lebih standar. Periode ini juga melihat munculnya "yomihon", buku cerita yang lebih panjang dan kompleks.

6. Era Meiji (1868-1912) dan Seterusnya

Dengan modernisasi Jepang, dongeng tradisional mulai dikumpulkan dan dilestarikan secara sistematis. Sarjana seperti Kunio Yanagita mulai mengumpulkan dan mempelajari cerita rakyat sebagai bagian dari studi folklor. Pada saat yang sama, dongeng Barat mulai diperkenalkan dan diterjemahkan ke dalam bahasa Jepang.

7. Masa Modern

Di era modern, dongeng Jepang terus berkembang dan beradaptasi. Mereka tidak hanya dilestarikan dalam bentuk tradisional, tetapi juga diadaptasi ke dalam berbagai media modern seperti anime, manga, film, dan video game. Dongeng klasik sering kali diinterpretasikan ulang dengan twist modern atau digunakan sebagai inspirasi untuk karya-karya baru.

8. Globalisasi dan Pertukaran Budaya

Dengan globalisasi, dongeng Jepang telah mendapatkan pengakuan internasional. Cerita-cerita seperti "SPIRITED AWAY" karya Hayao Miyazaki, yang terinspirasi oleh dongeng tradisional, telah memperkenalkan elemen-elemen dongeng Jepang ke audiens global.

9. Pelestarian dan Pendidikan

Saat ini, ada upaya yang signifikan untuk melestarikan dan mengajarkan dongeng tradisional kepada generasi muda Jepang. Sekolah-sekolah sering memasukkan dongeng dalam kurikulum mereka, dan ada banyak program dan acara yang didedikasikan untuk menceritakan kembali dan menafsirkan dongeng klasik.

Sejarah dongeng Jepang mencerminkan evolusi budaya dan masyarakat Jepang itu sendiri. Dari akar kuno hingga interpretasi modern, dongeng terus memainkan peran penting dalam menyampaikan nilai-nilai, kepercayaan, dan identitas budaya Jepang.

Itulah istilah dongeng dalam bahasa jepang yang bisa diketahui. Memahami istilah dongeng dalam bahasa jepang membuka ilmu baru dan memperdalam apresiasi kita terhadap warisan budaya Jepang.