Kapanlagi.com - Bintang pop asal Taiwan, Jay Chou bertekad mengikuti jejak para seniornya seperti Jackie Chan dan Jet Li, yang mampu membuat gebrakan di Barat dengan modal kebudayaan khas Timur yang mereka kuasai.

Tidak seperti beberapa penyanyi pop Taiwan yang membawa gaya Barat, musik Jay merupakan perpaduan antara jenis musik R&B Barat dengan jenis musik hip-hop yang diramu dengan aroma musik khas China.

Dalam sebuah wawancara dengan Reuters, pria bernama panjang Chou Jie Lun itu mengatakan bahwa untuk membuat gebrakan di kebudayaan Barat, kebudayaan China harus digunakan sebagai titik awal. Ia juga mengaku bahwa harus menjadi dirinya sendiri dengan alur yang berbeda dan tidak mengikuti alur yang ada yang telah diambil oleh orang lain.

Jay Chou memang telah cukup berhasil di dunia Barat dan gayanya sudah terlihat sejak debut album berjudul Jay pada tahun 2000 yang lalu. Pria yang dikabarkan berpacaran dengan Patty Hou ini sudah banyak menerima penghargaan baik di Taiwan, Hong Kong, China, Singapura, Jepang dan Malaysia. Tidak hanya itu, album-albumnya juga masuk daftar penjualan terlaris.

Orang-orang memberikan catatan sebab mereka berpikir bahwa musiknya itu merupakan sebuah musik yang unik. Artis berusia 26 tahun yang dapat memainkan alat musik piano, cello, gitar dan drum itu juga selalu penuh dengan kepercayaan di dalam musiknya, dan mengkomposisikan lagu-lagunya sendiri.

Dalam single berjudul DRAGON FIST, Jay mengkombinasikan instrumen China dengan jenis musik rock and roll, dan membawakan puisi China berjudul EAST WIND BREAKS. Tidak tanggung-tanggung, ia juga menulis sebuah lagu berjudul NUNCHUKS untuk para fans Bruce Lee.

Menurut Jay, tanpa musik dirinya merasa menjadi seorang yang idiot di dalam segala aspek dari kehidupannya. Oleh sebab itu artis yang mengaku tidak tahu bagaimana cara chatting dengan temannya lewat internet pun berkata I Can't Live Without Music.