'BARUDAK BANDUNG' Berawal Dari Ngopi Bareng

Kapanlagi.com - Ngopi alias minum kopi memang sudah menjadi salah satu gaya hidup saat ini. Bahkan, karena ngopi pula, dihasilkanlah sebuah karya anak negeri yang membanggakan. Malah, akibat pertemuan tidak sengaja di sebuah kedai kopi, sutradara Dian W Sasmita berencana merilis film terbarunya tahun ini. "Karena sama-sama dari Bandung, jadi ngobrol pake bahasa Sunda deh. Ternyata seru banget! Kebayang kalau bisa menonton hal itu di bioskop," ungkap Dian seolah ingin membagi kesenangannya. "Kadang suatu tempat menjadi sangat berarti ketika kita gak lagi tinggal di sana," tambah Rere, teman Dian mengopi saat itu, yang kemudian akan memproduseri sekaligus menulis naskah film ini. Dari sesi ngopi itulah, melalui jejaring Facebook kemudian mereka mengajak beberapa teman lainnya untuk ngopi bersama di Bandung pada hari Minggu lalu (31/01). Tentu, sekaligus untuk ngobrol seputar film yang sebagian besar akan mengambil gambar di kota yang pernah ditinggali oleh sang pembuat film sebelum mereka hijrah ke ibu kota itu. Halaman fans dalam Facebook yang mereka beri judul Film Barudak Bandung atau berarti anak-anak Bandung ini telah memiliki lebih dari 1600 fans hanya dalam waktu sebulan sejak halaman tersebut dilansir. Melalui acara ngopi bersama, baik Dian maupun Rere bersepakat untuk menjadikan film ini tidak hanya bermuatan Bandung, tetapi juga digawangi dan diperankan oleh orang-orang yang memiliki latar belakang Bandung. "Kalau Sharon Stone bisa ngomong Sunda, pasti saya propose juga untuk ikutan maen di sini," ujar Dian tergelak. Walau demikian, baik Dian maupun Rere menginginkan kemasan umum dalam filmnya sehingga bisa ditonton oleh siapa saja. Bahkan bagi yang tidak mengerti bahasa Sunda sekalipun. "Orang Sunda mah ngomong Bahasa Indonesia aja udah lucu, apalagi ngomong Bahasa Sunda," terang Rere yang berencana membawa filmnya berformat ringan namun menggelitik. Kemudian ia memperlihatkan sebuah gambar mengacu pada pernyataannya, bertuliskan 'Siapa bilang orang Sunda gak bisa ngomong F? Pitnah!" Kondisi tersebut tidak jauh berbeda dengan percakapan para penggemar Film Barudak Bandung di halaman Facebook. "Harus siap lahir batin kalau mau ikutan ngobrol di situ. Korbannya udah banyak. Dari yang ngomongin film sampe ujungnya gak jelas ke mana," kata Dian tertawa-tawa seperti memberi gambaran pertarungan komentar yang terjadi di sana. Jika Dian tidak dapat menebak ujung pertarungan komentar di Facebook Film Barudak Bandung, untungnya ia tahu ujung dari obrolan di saat-saat mengopinya. Yakni sebuah produksi film layar lebar yang ia harapkan dapat menjadi sebuah obrolan bagi siapa saja yang menontonnya, apalagi di saat mereka meneguk secangkir kopi suatu saat nanti.  

(Setelah 8 tahun menikah, Raisa dan Hamish Daud resmi cerai.)

(kpl/prl/npy)

Rekomendasi
Trending