Oscar 2025 Update: Mengapa EMILIA PEREZ Disukai Juri-Juri Ajang Penghargaan?
Diterbitkan:

EMILIA PEREZ jadi perbincangan di Oscar 2025
Kapanlagi.com - Film EMILIA PEREZ telah menjadi perbincangan hangat di kalangan kritikus film internasional sejak Cannes Film Festival 2024. Sejak itu film ini kerap masuk menjadi nomine ajang penghargaan film besar seperti Golden Globe, Critic Choice Awards, sampai Oscar. Filmnya juga berjaya di Golden Globe dengan membawa pulang Piala Best Picture Musical.
Dalam Oscar 2025 ini, EMILIA PEREZ meraup 13 nominasi. Meski demikian, film ini juga tidak lepas dari kontroversi. Mulai dari sorotan tentang penggambaran Meksiko serta transpuan di dalamnya, sampai cuitan kontroversial Karla Sofia Gascon, salah satu pemainnya.
Dengan polemik yang menyertai, apa yang sebenarnya membuat film ini begitu disukai oleh juri penghargaan sehingga masuk nominasi banyak ajang penghargaan. Simak pantauan kami di bawah ini.
Advertisement
1. Penampilan Aktingnya Mencuri Perhatian
Salah satu aspek yang paling disorot dalam Emilia Perez adalah penampilan aktingnya. Karla Sofía Gascón, yang berperan sebagai Emilia. Ia menjadi aktris transgender pertama yang masuk nominasi dalam kategori Best Actress di banyak ajang penghargaan.
Selain Gascón, Zoe Saldaña sebagai Rita Mora Castro juga mencuri perhatian. Zoe sudah mengantongi Piala Aktris Pendukung Terbaik dalam ajang Golden Globe dan Critic Choice Awards.
Sementara Selena Gomez keluar dari pakem zona nyamannya dengan menjadi sosok istri gangster yang terkungkung dalam film ini.
Ketiganya berhasil menghadirkan karakter yang kuat dan emosional, membuat penonton terhubung dengan cerita mereka.
(Festival Pestapora 2025 dipenuhi kontroversi, sederet band tiba-tiba memutuskan untuk CANCEL penampilannya.)
2. Alur Cerita yang Unik
Alur cerita Emilia Perez menjadi salah satu kekuatan utama film ini. Jacques Audiard, sang sutradara, berhasil menggabungkan berbagai genre seperti musikal, drama, laga, dan kriminal dengan sangat baik.
Keunikan film yang berbahasa Spanyol dan berlatar Meksiko namun diproduksi di Perancis juga mendapat apresiasi. Banyak kritikus menganggap ini sebagai langkah berani yang memberikan warna baru di dunia perfilman.
Advertisement
3. Komposisi Musik dan Koreografi yang Memikat
Aspek teknis film ini juga tak kalah menarik, terutama dari segi musik dan koreografi. Komposisi musik yang catchy dan gerakan tari yang dinamis membuat film ini semakin hidup.
Penonton tak hanya disuguhkan cerita yang menarik, tetapi juga pengalaman visual yang memukau. Hal ini menjadi salah satu alasan mengapa Emilia Perez berhasil menarik perhatian banyak orang. Dua title track yang populer adalah El Alegato dan El Mal yang dibawakan oleh Zoe Saldana saat opening dan di pertengahan filmnya.
Namun begitu perbincangan di medsos menyorot lirik lagu La Vaginoplastia yang sangat banal dan menjadikan EMILIA PEREZ belum layak disebut sebagai film musikal dengan banyak nominasi penghargaan.
4. Pesan Feminis
Film ini juga dikenal karena mengangkat pesan feminis yang kuat. Tiga protagonis perempuan dalam Emilia Perez memberikan suara bagi isu-isu penting seperti femisida yang marak terjadi di Meksiko.
Pesan ini menjadi salah satu daya tarik, terutama bagi penonton yang peduli terhadap isu-isu sosial. Banyak yang menganggap film ini sebagai bentuk kritik terhadap kondisi yang terjadi di masyarakat.
5. Kritik Terhadap Penggambaran Meksiko
Tetapi, tidak semua kritik bersifat positif. Salah satu kritik utama adalah penggambaran Meksiko yang dianggap tidak autentik dan terlalu mengagungkan kekerasan.
Beberapa kritikus merasa bahwa film ini tidak memberikan gambaran yang adil tentang kehidupan di Meksiko. Penggambaran yang dangkal dan kasar menjadi sorotan yang perlu diperhatikan.
6. Kontroversi Penggunaan Bahasa Spanyol
Penggunaan bahasa Spanyol oleh Selena Gomez dalam film ini juga menjadi titik kritik. Beberapa pihak merasa bahwa kemampuan bahasa Spanyolnya kurang memadai untuk perannya.
Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang representasi yang tepat dalam film EMILIA PEREZ. Apakah film ini benar-benar mencerminkan budaya yang ingin diangkat?
7. Representasi Identitas Transgender yang Dipertanyakan
Meskipun diperankan oleh aktris transgender, representasi identitas transgender dalam film ini juga menuai kritik. Beberapa organisasi advokasi LGBTQ+ merasa bahwa film ini tidak memberikan representasi yang baik.
Hal ini menunjukkan bahwa meskipun ada kemajuan, masih banyak yang harus dilakukan dalam hal representasi yang adil dan akurat. EMILIA PEREZ menjadi contoh bagaimana film dapat menjadi ruang untuk diskusi yang lebih luas.
8. Perdebatan di Media Sosial
Kemenangan EMILIA PEREZ di Golden Globes juga memicu perdebatan di media sosial. Banyak yang berpendapat bahwa film ini tidak layak dibandingkan dengan pesaingnya seperti WICKED dan ANORA.
Perdebatan ini menunjukkan betapa polarisasinya film ini di kalangan penonton. Meskipun mendapatkan pengakuan internasional, banyak yang merasa film ini perlu ditinjau kembali.
Dengan polemik yang masih terus diperbincangkan hingga saat ini, EMILIA PEREZ masih tetap akan meramaikan ajang Oscar 2025 pada 3 Maret mendatang. Apakah EMILIA PEREZ akan pulang membawa piala Oscar?
(Demo kenaikan gaji anggota DPR memanas setelah seorang Ojol bernama Affan Kurniawan menjadi korban. Sederet artis pun ikut menyuarakan kemarahannya!)
(kpl/dka)
Mahardi Eka Putra
Advertisement