Olivia Rodrigo Cabut Lagu dari TikTok Usai Dipakai Kampanye Tim Donald Trump: Komentar Pedas Melayang

Penulis: Nola Agita Putri

Diperbarui: Diterbitkan:

Olivia Rodrigo Cabut Lagu dari TikTok Usai Dipakai Kampanye Tim Donald Trump: Komentar Pedas Melayang
Lagu Deja Vu lenyap dari TikTok usai dipakai Trump. instagram/oliviarodrigo & instagram/realdonaldtrump

Kapanlagi.com - Penyanyi muda berbakat Olivia Rodrigo mengambil langkah tegas untuk mencabut lagu DEJA VU dari platform TikTok. Tindakan ini diambil sebagai respon setelah tim kampanye Donald Trump secara sepihak menggunakan karyanya dalam video propaganda politik pasca kemenangan di pemilihan presiden Amerika Serikat.

Kontroversi ini bermula ketika tim kampanye mantan Presiden Trump mengunggah video TikTok dengan caption yang berbunyi, "Dan tiba-tiba frasa 'Saya Presiden Terpilih' meluncur dari bibir saya...," menurut sumber NME, yang dikutip pada Minggu (10/11/2024).

Lagu tersebut tampaknya dipilih untuk menggambarkan metafora mengenai kemungkinan masa jabatan kedua Trump yang diklaim akan segera terwujud. Namun, penggunaan tanpa izin ini justru menuai badai protes dari sang pencipta lagu yang memang dikenal berseberangan secara ideologis dengan Trump. Lalu, apa kata Olivia Rodrigo mengenai penarikan lagu ini? Yuk, simak penjelasannya di bawah ini.

1. Komentar Tajam Olivia Rodrigo

Bintang pop Gen Z yang dikenal lewat album debut fenomenalnya SOUR ini mengambil sikap terkait penggunaan karyanya. Sebagai publik figur yang selama ini vokal menyuarakan dukungan terhadap hak reproduksi dan nilai progresif, Olivia Rodrigo merasa tersinggung melihat karyanya dijadikan alat kampanye oleh kubu yang secara ideologis berseberangan dengan prinsip yang ia perjuangkan.

Di lain sisi, ia mengekspresikan kemarahannya lewat komentar tajam yang langsung diposting di bawah video kampanye tersebut, meminta agar karyanya tidak digunakan lagi.

"Menjijikkan, jangan pernah menggunakan lagu saya lagi, terima kasih," tulis penyanyi berusia 21 tahun ini dengan nada yang jelas menunjukkan ketidaksukaannya.

Tidak berhenti pada level komentar, Olivia mengambil langkah tegas dengan mencabut hak penggunaan lagu dari video kampanye tersebut. Hasilnya bisa dilihat saat ini, meski video kampanye tim Trump masih tetap tayang di platform TikTok, namun kini tanpa diiringi musik.

(Rumah tangga Tasya Farasya sedang berada di ujung tanduk. Beauty vlogger itu resmi mengirimkan gugatan cerai pada suaminya.)

2. Bela Hak Reproduksi Perempuan

Kepedulian Olivia Rodrigo terhadap isu sosial tidak hanya berhenti pada lagu dan pernyataan publik semata. Awal tahun ini, bersamaan dengan tur dunia album GUTS, penyanyi muda berbakat ini meluncurkan gerakan bernama The Fund 4 Good. Langkah ini diambil sebagai bagian dari inisiatif besar, yang bertujuan menjadi komunitas permpuan yang membutuhkan akses dan kebebasan dalam hal kesehatan reproduksi.

Konsistensi sikap penyanyi ini juga tampak jelas dalam membela hak reproduksi yang tercermin dalam pilihan politiknya. Menjelang pemilihan presiden, ia secara terbuka menyatakan dukungannya kepada Kamala Harris, yang berseberangan dengan Donald Trump dalam pandangan tentang hak reproduksi.

Selain itu, ia juga tidak segan mengkritisi kebijakan yang dianggapnya merugikan kaum perempuan. Salah satu momen paling signifikan adalah ketika ia mengutarakan kekecewaannya yang mendalam atas putusan kontroversial Mahkamah Agung Amerika Serikat tahun 2022, yang mencabut landasan hukum Roe v. Wade.

"Tidak seharusnya tubuh kita menjadi objek regulasi para politisi. Saya mengajak kita semua untuk bersuara, membela hak fundamental atas akses aborsi yang aman. Ini adalah warisan perjuangan dari generasi sebelum kita yang telah berjuang tanpa kenal lelah," ungkap Olivia Rodrigo dengan penuh penekanan.

Nah, KLovers, gimana menurutmu? Tulis di kolom komentar, ya! Dan pastikan untuk terus mengikuti berita terbaru dari KapanLagi. Kalau bukan sekarang, KapanLagi?

Rekomendasi
Trending