1. Dugaan Penggelapan Aset Properti

Dalam laporannya, ibu dari Teuku Rassya itu melaporkan tiga orang nama atas dugaan penggelapan aset properti di daerah Cipanas Jawa Barat. Djohansyah mengatakan, aset itu merupakan milik orangtua Tamara yang sudah diwariskan kepada kliennya tersebut.

"Jadi laporan itu terkait dengan dugaan penggelapan yang dilakukan oleh tiga orang terlapor terhadap aset properti yang juga dimiliki Tamara di daerah Cipanas. Aset properti ini merupakan warisan dari orangtua Tamara yang sejak bertahun-tahun lamanya Tamara tidak menikmati apa yang diwariskan kepadanya," kata Djohansyah.

"Jadi bisa dibayangkan betapa sedih dan kecewanya Tamara, dia diberikan warisan oleh ayahnya tapi hingga detik ini dikuasai oleh orang lain," tambahnya.

2. Ingin Segera Selesaikan Masalah

Tamara melaporkan tiga orang itu supaya masalah ini tidak berlarut-larut hingga turun ke anaknya nanti. Oleh karena itu, ia ingin menyelesaikan masalah ini secepat mungkin sehingga tidak sampai turun ke anak-anaknya.

"Selain menuntut haknya itu, yang juga jadi perhatian Tamara agar jangan sampai masalah ini berlarut-larut hingga turun ke anaknya nanti. Tamara tidak ingin menurunkan masalah ke anaknya, makanya dia ingin menyelesaikan masalahnya sekarang," kata Djohansyah.

3. Tak Terlihat Ada Itikad Baik

Terkait tiga nama yang dilaporkan Tamara, Djohansyah sendiri belum bisa mengungkapkan siapa orang-orang yang sudah dilaporkan oleh kliennya tersebut.

"Saya belum bisa sebut nama-nama terlapornya, karena sebenarnya dari Tamara ini penginnya masalah ini diselesaikan secara kekeluargaan akan tetapi pihak dari yang kami laporkan tidak terlihat itikad baiknya," kata Djohansyah.

4. Pasal Penggelapan dan Penguasaan Aset

Atas laporan itu, tercantum pasal 372 KUHP tentang penggelapan dan penguasaan aset milik orang lain.

"Makanya kami melaporkannya dengan pasal 372 KUHP karena diduga kuat para terlapor ini dengan sengaja melakukan penggelapan terhadap aset yang dimiliki Tamara," tutup Djohansyah.