Boneng di Antara Perfilman dan Dunia Teater

Boneng di Antara Perfilman dan Dunia Teater Boneng / Credit: KapanLagi

Kapanlagi.com - Seiring munculnya judul-judul sinetron yang tayang harian di era millenal ini, nama-nama aktor dan aktris baru pun ikut bermunculan. Kebanyakan dari mereka tak punya background akting sebelumnya, namun bisa dengan mudah jadi spotlight dalam satu judul tayangan tertentu. Alasannya? Fisik yang menunjang alias memanjakan mata.

Menyambung perbincangan ringan kami dengan Zainal Abidin 'Boneng', topik dunia perfilman pun masuk dalam pembahasan. Seperti diketahui, bintang film KANAN KIRI OK itu sudah cukup lama 'menghilang' dari layar kaca. Usut punya usut, beliau saat ini tengah menekuni teater. Dan jika kalian berpikir jika film dan teater itu mirip atau sama, maka Boneng punya pandangan lain.

"Kalau dunia hiburan seperti film, itu kan dagang, siapa yang laku. Di film tidak bicara keaktoran, nonton, saya bicara di Indonesia ya, kalau di luar, oke, kalau di sini mereka dagang kok, dia nggak peduli, 'Elu berjuang, elu belajar, elu sekolah seni peran, nggak peduli dia'. Yang penting bisa main film dia, siapa yang lagi pegang pasar, itu aja. Makanya buat saya jangan bicara keaktoran kalau di film. Bicara dagang aja deh. Jangan berkamuflase, kita gini, kita gitu, alah," jelas Boneng ketika berbincang ringan dengan Kapanlagi.com® di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Rabu (2/5).

Film itu dagang! / Credit: KapanLagi - Budy SantosoFilm itu dagang! / Credit: KapanLagi - Budy Santoso

Dalam pandangan Boneng, dunia teater lebih mempersiapkan seorang aktor untuk menggali ilmu dan belajar tentang keaktoran secara lebih mendalam. "Di teater nggak liat cantik, jelek, gagah, lagi populer atau nggak, kan kita nggak lihat itu. Siapa yang mampu memegang peran ini atau bisa membuktikan bahwa mereka siap membawakan peran ini, silakan, siapapun. Di film kan nggak, ada ukuran dagangnya. Makanya sangat beda, beda sekali. Film sama teater yang sama, sama-sama bicara pemeranan. Tapi, kedalaman atau menyusuri pemeran itu secara dalam saya nggak yakin kalau di film," sambung pria yang pernah dinobatkan sebagai sutradara terbaik pada tahun 1976, 1978 dan 1983 itu.

Semua aset termasuk teks, foto dan video dalam konten ini adalah eksklusif milik KapanLagi Youniverse (KLY). Dilarang menggunakan tanpa izin tertulis dari Kapanlagi.com. Menghilangkan sebagian kecil atau besar detail konten merupakan pelanggaran hak cipta yang dilindungi oleh Undang-Undang dan akan kami proses sesuai hukum yang berlaku.

Film itu dagang, beda dengan teater / Credit: KapanLagiFilm itu dagang, beda dengan teater / Credit: KapanLagi

Meski pandangannya tentang dunia film cukup kritis, namun selama terjun di dunia hiburan, jumlah film yang telah diperankan Boneng sudah tak bisa dihitung dengan jari. Istimewanya, dari sekian banyak film yang pernah dibintanginya, Boneng tak pernah sekalipun ikut casting. Mau Boneng berperan dalam film-mu? Kamu yang harus mencarinya.

"Saya tidak ke film, saya yang ditarik ke film, mereka yang nyari saya. Sampai detik ini saya nggak pernah casting. Kalau mau pakai saya, pakai aja. Jadi saya nggak punya pengalaman casting itu seperti apa, nggak ngerti itu. Yang kebayang di kepala saya, ‘Apa itu casting?’, karena saya nggak pernah ngalamin itu," sambungnya santai.

Realistis saja, Boneng mau main film karena memang butuh mengisi perut. Cintanya tetap pada teater. "Ya artinya saya main film buat cari duit, untuk dapur, makan, apa saja saya memang perlu duit. Jadi nyarinya di situ. Kalau lebih suka teater, iya. Tadi kan saya bilang, film itu dagang. Yang namanya dagang itu harus dapet untung. Nah ketika saya ditawari main film, untung saya apa nih? Perannya menguntungkan nggak? Sutradaranya menguntungkan nggak? Jago nggak? Saya bisa belajar nggak sama sutradara itu? Bukan milih apa-apa, prinsip tadi film itu dagang. Dari situ saya harus dapet duit dong, dia kan dapet untung dari kita," lanjut pria 68 tahun itu.

Boneng lebih cinta dunia teater / Credit: KapanLagiBoneng lebih cinta dunia teater / Credit: KapanLagi

Boneng bisa dikategorikan sebagai seorang pelawak atau komedian, mengingat kebanyakan film-nya bergenre komedi. Tak lupa kita juga ngobrol lebih jauh membahas tentang perbandingan komedian zaman dulu dan era millenial ini. Jika opininya mengenai dunia film saja kritis, bagaimana dengan pandangannya mengenai komedian zaman sekarang? Ikuti terus beritanya hanya di KapanLagi!

(kpl/far/gtr)

Rekomendasi
Trending