Kapanlagi.com - Sosok artis senior Christine Hakim dikenal luas sebagai bintang profesional yang kerap pilih-pilih peran. Namun, apa sebenarnya yang membuat artis penyandang sejumlah penghargaan perfilman itu bersedia memerankan seorang sipir penjara, dalam film JAMILA DAN SANG PRESIDEN?."Script film ini sudah dikirim ke saya tiga tahun yang lalu. Kenapa saya mau ikut? Pertama, karena saya berkawan baik dengan Ratna Sarumpaet. Saya kenal, dia adalah sutradara yang punya visi dan misi yang jelas. Sekarang sudah jarang sekali ada sutradara begitu. Karena dia lebih galak dari pada saya," terangnya diikuti senyum kecil.Menurutnya, dalam sebuah film ada dua unsur yang menjadi pertimbangan, antara cerita dan penyutradaraan yang baik. Ratna Sarumpaet, di antara memenuhi unsur tersebut, sehingga cerita sederhana pun dapat dibangun menjadi film yang baik."Cerita yang sederhana kalau dipegang sutradara yang bagus akan jadi bagus. Meskipun ceritanya kuat tapi kalau dipegang sutradara tidak kompeten jadinya juga nggak bagus," tegasnya.Peran antagonis sebagai kepala sipir penjara merupakan akting yang ingin ditunjukkan pada masyarakat bahwa kemarahan tetap harus ditunjukkan dengan sebuah kualitas akting. Sosok sipir adalah seorang manusia biasa, yang memiliki sisi kemanusiaan dan kebaikan. Meski harus tetap menunjukkan sifat keras menghadapi para Napi, apalagi untuk mereka yang melanggar peraturan."Lewat film ini saya ingin menunjukkan bahwa sipir itu bukan hanya wanita yang keras, judes tanpa kompromi. Saya ingin menunjukkan sipir juga manusia. Dalam film itu ada penggambaran kenapa sipir menjadi judes," terangnya.