David Chalik, Hidup Artis tergantung Eranya

Kapanlagi.com - Di saat banyak artis keranjingan main film horor, David Chalik lebih memilih menjauhinya. Artis yang sekaligus presenter Sisi lain di Trans TV ini paling tidak mau diajak main film horor. Lho kenapa, takut ya? Bukan masalah takut soalnya film horor itu paling bertentangan dengan agama. "Horornya jahat banget, ceritanya beda banget dengan ajaran agama, terlalu dilebih-lebihkan. Misalnya saja dengan baca doa, setannya hilang. Dibacain doa orangnya meninggal. Menurutku itu sama saja pendangkalan makna dari agama itu sendiri, aku tidak berpartisipasi dulu di sinetron seperti itu," kata David kepada Kapanlagi, Sabtu (12/7).Lama tidak tampil bermain sinetron David punya kesibukan tersendiri. Rupanya David, sedang menekuni bisnis milik orang tuanya. Bisnis yang digeluti adalah warisan orang tuanya yakni bisnis pengadaan alat-alat berat dan kontraktor "Sebenarnya usaha keluarga, tapi sudah dihibahkan ke saya selama 5 tahun terakhir. Orang tua sudah tua mulai tua, saya harus konsentrasi untuk bantu mereka," katanya.Selain di bisnis tersebut David bersama sang istri sedang mengelola bisnis di bidang pendidikan mendirikan Taman kanak-kanak dan pre-school. "Saya mulai konsen untuk masa depan saya, karena saya tidak selamanya berada di dunia entertain," kata suami Denise Medina, None Jakarta 1999 Jakarta Utara ini.Menanggapi pernyataannya tersebut David bercerita soal kondisi perfilman Indonesia di mana artis-artis yang sudah berumur malah ditenggelamkan. Berbeda dengan kondisi di Amerika, ketika artis semakin tua maka akan semakin matang berakting. "Kalau di Indonesia beda banget, usia segitu sudah dimatiin karirnya. Konyol menurut saya. Sekarang pemain film banyak yang usia muda, belia malah banyak yang diangkat sebagai pemeran utama. Menurut saya hal-hal seperti itu yang harus diubah," papar David.David juga mengatakan bahwa Indonesia harus punya film yang cerdas, mengapa? Supaya tidak membodohi masyarakat, castingnya harus serius. Kalau dilihat sekarang anak muda, perannya sudah jadi bapak-bapak, atau ada juga yang ceritanya tentang dunia gaib. David sharing mengenai film-film Indonesia yang sudah beredar. "Sebenarnya menurut saya banyak film bagus dan komersil. Misalnya mengangkat cerita tentang kehidupan sehari-hari. Buktinya Hollywood misalnya film-filmnya banyak mengangkat tentang persahabatan. Percintaan dalam makna yang lebih murni. Film-film agama malah lebih hebat," tutur Abang Jakarta Tahun 1998 untuk wilayah Jakarta Selatan ini.David juga menyadari bahwa sebenarnya Ia tidak tepat ngomong seperti itu. Karena bagaimanapun semuanya kembali pada proses. Artis itu hidup sesuai dengan eranya. Kalau jamannya film banyak yang mengangkat tentang anak muda, ya memang sedang jamannya. Tapi paling lama artis muda akan bisa bertahan sampai 10 tahun saja masa kejayaannya.  

(Setelah 8 tahun menikah, Raisa dan Hamish Daud resmi cerai.)

(kpl/tia/rit)

Rekomendasi
Trending