Digugat, Cut Memey Tak Ciut Nyali

Penulis: Darmadi Sasongko

Diterbitkan:

Kapanlagi.com - Setelah sidang pertama gugatan atas perkara 'pengkhianatan kontrak' yang menyeret aktris Cut Memey digelar Selasa (1/7) lalu, tidak membuat 'ciut nyali' bagi perempuan keturunan Aceh itu. Menurut Memey dirinya telah berada di jalur yang benar, dan siap menghadapinya.

"Aku dari awal menganggap ini bukan masalah yang besar, karena aku sudah merasa ada di track yang benar," ungkap Memey di sela persiapan pementasan Ketoprak Campur Tokoh, Jumat (4/7).

Muncul spekulasi bahwa Bambang Uesnadi, selaku penggugat berusaha memanfaatkan kepopuleran Memey, karena saat ini Bambang berstatus sebagai salah satu bakal calon bupati Rejang Lebong, Bengkulu. Ada indikasi dia memanfaatkan konflik ini sebagai sarananya untuk promosi ke masyarakat Bengkulu.

Menanggapi hal itu Memey mengaku tak ambil pusing dengan segala kepentingan yang ada di belakang Bambang. "Ya terserah dia, kalau dia memang mempublikasikan dengan cara itu berarti dari awal sudah tidak ada etikat baik," ungkap pemilik nama lengkap Cut Meylani Decy Susanti itu.

Karenanya Memey mengaku siap tempur dan tak sedikit pun merasa takut. Beberapa saksi yang mengetahui kejadian itu juga telah disiapkan Memey untuk kepentingan kasusnya itu. Bahkan Memey pun siap hadir di persidangan, jika pengacaranya menganggap dirinya harus datang.

"Aku nggak bisa komentar banyak, aku sudah serahkan ke Bu Elza (Elza Syarif), silahkan tanya ke dia," terang Memey.

Seperti diberitakan sebelumnya, Memey digugat oleh seorang pengusaha dan bakal calon bupati Rejang Lebong, Bengkulu. Memey dinilai mengingkari kontrak kerja untuk tampil di sebuah acara yang diselenggarakan oleh sebuah organisasi kepemudaan di Bengkulu.

Versi Memey dan manajernya menyebutkan bahwa Bambang melalui seorang ajudannya telah membatalkan kehadiran Memey sehari sebelum acara itu berlangsung. Namun setelah tanggal lewat Memey menerima tuntutan dari Bambang.

Akibat dari kasus ini Memey mengaku akan berhati-hati menerima kontrak kerja. Karena dalam kenyataannya tidak semua kliennya bekerja secara profesional, yang ditakutkan justru akan merugikan dirinya seperti sekarang ini.

"Memang dari awal berkarir tahun 1995, aku berusaha menjadi yang profesional dan tidak memilih-milih pekerjaan, aku kan menjual jasa, aku berusaha memuaskan orang yang sudah menggunakan jasaku," terang perempuan kelahiran Jakarta, 7 Desember 1980 itu.

(Ashanty berseteru dengan mantan karyawannya, dirinya bahkan sampai dilaporkan ke pihak berwajib.)

(kpl/hen/dar)

Rekomendasi
Trending