Kapanlagi.com - Perjuangan Daisy Fajarina yang tak kenal lelah untuk bisa menemui putrinya Manohara Odelia Pinot mendapat respon positif dari organisasi Laskar Merah Putih (LMP). Eddy Hartawan selaku Ketua Umum LMP turut hadir bersama ratusan pendukungnya guna memberikan semangat kepada Daisy mengunjungi Kantor Perwakilan PBB. Eddy mengaku ada alasan spesifik LMP mendukung ibunda Manohara."Dia seorang wanita berjuang sendiri, tapi sekarang bersama Laskar Merah Putih. Ini sudah kewajiban kita sebagai anak bangsa untuk mendukung warganya. Pemerintah juga seharusnya bertindak tegas, janganlah elit politik hanya memikirkan kursi kekuasaan, kursi kepresidenan. Tapi pikirkan rakyatmu yang tersiksa," tegas Eddy di depan kantor Kedutaan Malaysia, Senin (11/5).Pergerakan ratusan massa ke kantor PBB, dinilai Eddy, karena pemerintah sudah tidak mendengar keluh kesah rakyatnya. "Sebenarnya kita malu, Laskar Merah Putih mengunjungi PBB. Tapi apa boleh buat kita ke PBB karena negara kita anggota PBB, jadi kita perlu supaya PBB bisa ikut langkah membebaskan Manohara," katanya.Dan sesuai harapan Eddy, pihak PBB pun memberikan tanggapan yang lebih hangat. Perwakilan PBB berjanji akan membuat surat resmi yang langsung dikirim ke Malaysia. "Tidak seperti anggota dewan kita yang ada di komisi satu, hanya berbicara buah bibir," ujarnya.Namun, bagaimana jika nantinya pihak Kelantan tidak meluluskan permintaan itu? Soal ini Eddy langsung menegaskan bahwa sebagai anak bangsa sudah menjadi tanggung jawabnya untuk bersatu jika ada rakyat yang tersiksa. Jika Malaysia tidak melepaskan Manohara, maka pintu gerbang Kedutaan yang akan jadi sasaran untuk dirobohkan."Kita akan adakan sweeping rakyat Malaysia yang ada di Indonesia, kalau perlu kita boikot produk Malaysia. Untuk apa kita punya bangsa serumpun yang menyakitkan bangsa Indonesia? Malaysia bukan tetangga yang baik, Srikandi kita bagai budak mereka. Kita akan memperjuangkan sampai kapan pun dan akan bergerak kalau tuntutan kita tidak dipenuhi. Seluruh anggota kita yang ada di seluruh Indonesia akan sweeping," tegas Eddy.