Giring Ganesha Sebut AI Belum Bisa Gantikan Karya Eross Candra Hingga Baskara
Giring Ganesha Sebut AI Belum Bisa Gantikan Karya Eross - Baskara © KapanLagi.com/Budy Santoso
Kapanlagi.com - Wakil Menteri Kebudayaan, Giring Ganesha, menegaskan bahwa perkembangan pesat teknologi Artificial Intelligence (AI) tidak boleh sampai menggeser peran fundamental para seniman di Indonesia. Menurutnya, ada satu elemen krusial yang tidak akan pernah bisa ditiru oleh mesin, yaitu 'rasa'.
Pernyataan tersebut ia sampaikan saat menghadiri acara AIDEA Weeks 2025, sebuah forum diskusi yang mempertemukan pegiat AI dengan para pelaku industri kreatif, di Galeri Nasional, Jumat (14/11/2025). Giring mengakui bahwa AI kini telah mampu menciptakan karya seni, termasuk lagu, namun kualitasnya masih jauh di bawah karya yang lahir dari emosi dan pengalaman manusia.
Baca berita lain tentang Giring Ganesha di Liputan6.com, yuk! Kalau bukan sekarang, KapanLagi?
Advertisement
1. Karya yang Mustahil Direplikasi
Giring mencontohkan karya-karya dari musisi ternama Tanah Air yang menurutnya mustahil untuk direplikasi oleh kecerdasan buatan.
"Artis-artis AI belum bisa menggantikan lagu-lagu dari Eros Chandra, Sal Priadi, atau Baskara. AI itu belum ada rasanya," kata Giring.
(Lagi-lagi bikin heboh! Setelah bucin-bucinan, sekarang Erika Carlina dan DJ Bravy resmi putus!)
2. AI Sebagai Alat Bantu
Oleh karena itu, ia menekankan bahwa posisi AI dalam ekosistem kreatif haruslah sebagai alat bantu yang mendukung, bukan sebagai kompetitor yang menggantikan. Pemerintah akan memastikan teknologi dimanfaatkan untuk memberdayakan para seniman.
"Kita menjaga agar jangan sampai AI menggantikan peran mereka. Justru AI harus membantu seniman dan budayawan dalam berkarya," ujarnya.
3. AI Bukan Pengganti Manusia
Mantan vokalis grup musik Nidji ini juga berpesan agar kemajuan AI harus selalu sejalan dengan tujuannya untuk melayani kebutuhan manusia, bukan malah mengambil alih peran esensial manusia itu sendiri.
"AI maju tak masalah, selama tidak merugikan. Tugasnya melayani kebutuhan manusia, bukan menggantikan," tegas Giring.
4. Tantang Pengembang dan Ahli AI
Dalam kesempatan tersebut, Giring secara terbuka menantang para pengembang dan ahli AI yang hadir untuk berkolaborasi dengan Kementerian Kebudayaan.
5. Potensi Besar AI
Ia melihat potensi besar AI untuk dimanfaatkan dalam upaya pelestarian budaya bangsa, yang menjadi salah satu tugas utama kementeriannya.
"Dengan adanya AIDEA weeks ini saya kan juga jadi mendengar begitu bahwa karena kebutuhan kami dari Kementerian Kebudayaan sesuai dengan undang-undang adalah dalam usaha pelestarian dan pengembangan dan pemanfaatan," beber Giring.
6. Ajak Kolaborasi Komunitas Teknologi
Ia pun menutup dengan ajakan kolaborasi yang konkret kepada komunitas teknologi.
"Makanya tadi saya banyak challenge juga teman-teman narasumber bantulah kita dalam usaha pelestarian itu nomor satu yang paling penting," pungkasnya.
7. Q&A Giring Ganesha
Q: Apa yang dikatakan Giring Ganesha tentang AI dan seniman?
A: Giring Ganesha menyatakan bahwa AI tidak dapat menggantikan peran fundamental seniman dan elemen 'rasa' dalam karya seni.
Q: Mengapa Giring Ganesha menyebut Eross Candra dan Baskara?
A: Ia menyebut mereka sebagai contoh seniman yang karyanya memiliki 'rasa' yang tidak dapat ditiru oleh AI.
Q: Di mana dan kapan Giring Ganesha menyampaikan pernyataan tersebut?
A: Pernyataan tersebut disampaikan di AIDEA Weeks 2025 yang diadakan di Galeri Nasional pada 14 November 2025.
Q: Apa yang menjadi fokus acara AIDEA Weeks 2025?
A: Acara ini fokus pada diskusi antara pegiat AI dan pelaku industri kreatif.
Simak Juga Berita Lain yang Nggak Kalah Hot!!!
(Ramai kabar perceraian dengan Raisa, Hamish Daud sebut tudingan selingkuh itu fitnah.)
(kpl/far/rsp)
Advertisement
-
Teen - Lifestyle Gadget Mau Foto Astetik? Kamera Mini Andalan Anak Skena yang Lagi Viral Ini Patut Dicoba
-
Teen - Fashion Hangout Pilihan Jam Tangan Stylish untuk Anak Skena yang Mau Tampil Lebih Standout
