1. Pertandingan Berlangsung Ketat

Meski gagal membawa pulang medali, Halda mengaku pertandingan berlangsung sangat ketat. Ia bahkan dengan rendah hati dan sedikit bercanda merasa menjadi 'beban' bagi Candra Wijaya di lapangan.

"Sebenarnya tipis-tipis tadi kan, naiknya tipis-tipis, tipis-tipis. Nah, gua emang gua beban, kata gua," ujar Halda usai pertandingan.

2. Terapkan Strategi Unik

Halda mengakui bahwa lawannya, Rafael dan Debby, bermain dengan sangat taktis, membuatnya kebingungan untuk mencari celah. Karena itu, ia dan Candra Wijaya sampai harus menerapkan strategi unik di tengah lapangan, yaitu membiarkan sang legenda menangani semua bola sementara Halda 'menyelamatkan diri'.

"Berdua soalnya taktik tok taktik tok kan tadi. Kata gua, 'Aduh, masuknya di mana ya?' Ya udah, kasih Ko Candra aja deh, gua nunduk tadi. Ya, strategi kita pakai strategi nunduk tadi," ungkapnya sambil tertawa.

3. Alasan Tak Persiapan Maksimal

Di balik performanya, ternyata ada alasan pribadi yang membuat Halda tidak bisa mempersiapkan diri secara maksimal. Ia mengaku sama sekali tidak sempat berlatih karena harus fokus merawat sang kakak, Mesa, yang sedang jatuh sakit dan dirawat di rumah sakit.

"Nah, aku tuh nggak latihan. Gara-gara aku inian, minggu ini tuh lagi ngejagain Mesa, si Kakak. Dia lagi di rumah sakit ya, iya lagi sakit. Jadi ya nungguin dia mulu gitu," jelas Halda.

4. Tak Puas dengan Permainan Sendiri

Karena kurangnya persiapan, Halda merasa tidak puas dengan permainannya sendiri. Namun, ia sangat mengapresiasi permainan Candra Wijaya yang menurutnya luar biasa. Ia sadar, faktor utama kekalahannya adalah karena jarang berlatih.

"Aku sih puas banget sama permainan Ko Candra, tapi aku nggak puas sama permainan aku sendiri. Kurang latihan sih, terus juga jarang megang raket soalnya," katanya.

5. Tanggapi Kekalahan dengan Santai

Sementara itu, Candra Wijaya menanggapi kekalahan timnya dengan santai. Ia menyebut bahwa mungkin saja mereka terlalu percaya diri. Menurutnya, yang terpenting adalah pertandingan berjalan seru dan bisa menghibur para penonton.

"Sepertinya memang kita overconfident. Yang penting seru-seru dan pastinya bisa memeriahkan, menghibur, sama sekaligus bisa memberi semangat lah ya di mana pun berada," pungkas Candra Wijaya.

6. Pujian Lawan Main

Di lain sisi, Rafael Tan mengakui bahwa pertandingan tersebut membuatnya sangat tegang. Menurutnya, menghadapi lawan sekelas Candra Wijaya yang memiliki pukulan smash luar biasa menjadi tantangan tersendiri. Ia bahkan merasa lebih baik bernyanyi selama dua jam daripada harus merasakan ketegangan di lapangan.

Senada dengan Rafael, Debby Susanto juga memuji kekuatan lawan, terutama Candra Wijaya. Menurutnya, setiap lawan di turnamen ini memiliki tantangan yang berbeda. Jika lawan sebelumnya lebih mengandalkan stamina, Candra Wijaya justru memiliki kekuatan pukulan yang dahsyat.

7. Q&A TOSI Season 4

Q: Apa itu TOSI Season 4?

A: TOSI Season 4 adalah Turnamen Olahraga Selebriti Indonesia yang mempertemukan selebritas dan atlet profesional.

Q: Siapa pasangan Halda Rianta di TOSI Season 4?

A: Halda Rianta berpasangan dengan legenda bulu tangkis Candra Wijaya.

Q: Apa hasil pertandingan Halda Rianta dan Candra Wijaya?

A: Halda dan Candra kalah dari Rafael Tan dan Debby Susanto dalam perebutan juara ketiga.

Q: Kapan TOSI Season 4 berlangsung?

A: TOSI Season 4 berlangsung dari 1 hingga 9 November 2025.