Harga Rokok Naik, Lucky Hakim Senang

Diperbarui: Rabu, 27 Maret 2013 13:00 WIB Diterbitkan: Selasa, 26 Maret 2013 19:51 WIB

Lucky Hakim @ Foto: KapanLagi.com®

Kapanlagi.com - Bagi Lucky Hakim, kecanduan rokok itu jauh lebih sulit disembuhkan dibandingkan kecanduan narkoba. Hal tersebut dikarenakan rokok bisa secara mudah dan bebas didapatkan oleh anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah.

"Kalau pakai narkoba orang harus ngumpet-ngumpet, dan belinya pun susah. Kalau rokok bisa dipakai hampir di mana saja, dan juga bisa dibeli hampir di mana saja," ujarnya ketika ditemui di sela kampanye anti rokok di salah satu SMU di Bekasi, Senin (25/3).

“Kalau pakai narkoba orang harus ngumpet-ngumpet, dan belinya pun susah. Kalau rokok bisa dipakai hampir di mana saja, dan juga bisa dibeli hampir di mana saja. Untung sebentar lagi harga rokok akan dinaikkan dan di bungkusnya akan dipasang gambar penderita penyakit-penyakit yang disebabkan oleh roko. Saya yakin kalau di setiap sekolah di Indonesia giat diadakan gerakan anti rokok seperti ini, semoga dalam kurun waktu 20 tahun ke depan, jumlah perokok akan jauh berkurang.„
Lucky Hakim

Memang rokok sudah dibatasi oleh undang-undang dan juga peraturan-peraturan di bawahnya, namun tetap saja Indonesia termasuk lima negara dengan tingkat konsumsi rokok terbesar di seluruh dunia. Padahal di tiap bungkus sudah ditulis peringatan bahayanya.

"Untung sebentar lagi harga rokok akan dinaikkan dan di bungkusnya akan dipasang gambar penderita penyakit-penyakit yang disebabkan oleh rokok," lanjut Lucky dengan semangat.

Lelaki kelahiran 12 Januari 1979 ini yakin dengan kegiatan sosial yang dinamainya Gerakan Anti Rokok ke sekolah-sekolah, ke depannya jumlah perokok akan berkurang.

"Saya yakin kalau di setiap sekolah di Indonesia giat diadakan gerakan anti rokok seperti ini, semoga dalam kurun waktu 20 tahun ke depan, jumlah perokok akan jauh berkurang," tandasnya.

(Ammar Zoni dipindah ke Nusakambangan dan mengaku diperlakukan bak teroris.)

(kpl/aal/dew)

Reporter: