Farhat: Luna Maya Menzolimi Masyarakat

Kapanlagi.com - Langkah Luna Maya menggandeng Aktivis Perempuan dan HAM untuk membantu penyelesaian kasusnya, dinilai oleh pengacara Farhat Abbas, SH, sebagai tindakan yang terlambat. Selain itu, hal tersebut malah bisa menimbulkan opini negatif dari masyarakat. "Makanya segera tangkap saja supaya dia tidak macam-macam dan menimbulkan opini. Kalau masyarakat marah, rambut Luna bisa ditarik dan dicekek. Kemarin Luna Maya sempat pake jilbab, sekarang sudah gak, mungkin dia rasa sudah aman. Gak tau dia ke Komnas HAM pake baju ketat/seksi gak," kata Farhat saat dijumpai di Plaza Basar lantai 1, Jl. Mampang Prapatan 106, Jakarta, Jumat (4/2) sore. Lebih jauh, Farhat mengatakan bahwa sebenarnya bukan Luna yang telah menzolimi masyarakat dan bukan sebaliknya. "Justru Luna Maya itu yang menzolimi masyarakat. Luna harus diberi pelajaran, kalau gak dia akan melakukan lagi dengan laki-laki lain. Gak mungkin polisi memeriksa termasuk menelanjangi mengukur alat vital Ariel, lingkar buah dada Luna. Kalau pun Luna Maya pernah difoto bagian vital, masyarakat gak tau, justru Luna Maya yang kasih tau," tandas suami penyanyi Nia Daniati itu. Dan cepat atau lambat, lanjut Farhat, berkas Luna akan diajukan ke pihak kejaksaan. Farhat pun meminta agar Luna dicekal agar tak kabur dan membuat manuver yang 'mencekam' di luar negeri. "Kami minta Luna Maya segera ditangkap, dicekal, diproses. Kami minta sidang di Jakarta saja, jangan di Bandung. Karena LSM Hajar itu sudah dapat ancaman, sampai dilempar batu segala, mereka menyerang dan mencekik. Saya khawatir, kalau Ariel keluar, mereka akan dicekik oleh keluarga Cut Tari karena dia sudah mempermalukan keluarga Cut Tari," tegas Farhat. "Harusnya Luna Maya dan Ariel itu bersyukur, daripada nanti naik lagi. Hukuman 3.5 tahun terima sajalah. Karena Ariel pandai menutupi aib sendiri saat keadaan terpepet. Apakah dia diperiksa sesuai prosedur dengan keadaan telanjang atau dia buat seolah-olah ditelanjangi oleh pihak kepolisian. Ini malah akan memberatkan Luna Maya saja," pungkas Farhat.