Maylaffayza, Siap Jadi 'Tokoh Pemuda'

Kapanlagi.com - Violinis cantik Maylaffayza dan maestro biola Idris Sardi turut memeriahkan peringatan hari Sumpah Pemuda ke-78 yang dilaksanakan hari ini di Istana Wakil Presiden RI. Keduanya berkolaborasi memainkan lagu BAGIMU NEG'RI karya Kusbini, dan juga BANGUN PEMUDA PEMUDI, karya A. Simanjuntak, bersama paduan suara mahasiswa Universitas Padjadjaran.Fayza, sapaan akrab Maylaffayza, yang biasa tampil di acara-acara yang bersifat komersil, mengaku sangat bangga dapat membawakan lagu-lagu nasional di ajang kenegaraan ini, yang dihadiri Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, para Menteri dari Kabinet Indonesia Bersatu, serta wakil-wakil negara asing. Bahkan, ia pun mendapat kesempatan untuk bertemu langsung dan berbincang dengan Wapres Jusuf Kalla. "Ini merupakan kesempatan yang sangat membanggakan, karena saya berkesempatan untuk mempelajari kembali dan mendalami lagu-lagu perjuangan yang dulu diajarkan di sekolah," akunya. Namun ia menyayangkan bahwa generasi-nya sering tidak diajarkan untuk benar-benar menghayati lagu-lagu tersebut. "Yang sering diajarkan hanyalah menyanyi dengan benar, tapi bukan dengan 'rasa'. Rasa itulah yang membuat kita dapat menyanyi dari jiwa, dengan soul, sehingga output-nya juga pasti lebih baik, dan bisa bikin merinding," ujar pemain biola yang juga penyanyi ini.Dalam acara yang digelar oleh Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga ini, juga diserahkan berbagai penghargaan kepada tokoh-tokoh pemuda yang berprestasi dalam beberapa bidang. "Para pemuda harus memiliki kreativitas sebagai bekal untuk menjaga eksistensinya di tengah kehidupan yang kian kompetitif," menurut Menteri Negara Pemuda dan Olahraga RI, Adhyaksa Dault. Oleh karena itu tema peringatan tahun ini adalah 'Membangun Pemuda Kreatif untuk Bangsa Kompetitif'.Fayza, yang hari ini tampil memukau dengan atraktif dan dinamis juga ingin lebih banyak terlibat dengan kegiatan-kegiatan kreatif untuk pemuda, terutama dalam musik. Ia berharap Pemerintah lebih aktif lagi dalam membina generasi muda lewat musik, yang berarti juga harus lebih sensitif terhadap berbagai perubahan dan kemajuan dalam musik, karena musik merupakan bagian penting dalam kehidupan kaum muda. "Lagu-lagu tertentu merupakan soundtrack dan tema dari momen-momen di kehidupan kita, terutama di masa ABG yang cukup labil. Selain itu, mempelajari musik berarti mengajarkan displin, ketekunan, dan juga kreatifitas yang tentunya akan membuat seseorang mempunyai competitive edge dibandingkan orang lain," tambah Fayza. Oleh karena itu, ia ingin menjadi salah satu 'tokoh pemuda' dalam bidang musik. Bahkan ia pun bercita-cita menambahkan kata 'musik' setelah kata 'olahraga' dalam 'Menpora'. Semoga saja cita-citanya tercapai.Duet Fayza dengan Idris Sardi merupakan kesempatan yang belakangan jarang terjadi bagi kedua musisi dari 2 generasi tersebut, setelah Fayza masuk ke jalur musik pop sebagai soloist di akhir tahun '90-an. Sebelumnya, Fayza yang merupakan salah satu murid andalan sang 'maestro' itu, cukup aktif dalam orkestra pimpinan sang mentor.Fayza masih sibuk memproduksi sendiri album solo perdananya, yang juga turut melibatkan Idris Sardi dalam prosesnya. Album bernuansa pop ini terdiri dari lagu-lagu instrumental dan juga vokal yang dinyanyikan oleh Fayza. Ia masih mencari investor untuk turut mendanai proyek ini. 

(Setelah 8 tahun menikah, Raisa dan Hamish Daud resmi cerai.)

(*/bun)

Rekomendasi
Trending