Kapanlagi.com - Kebijakan mereset ulang semua layanan SMS Premium oleh Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia sangat disesalkan beberapa pihak terutama pengusaha SMS Premium. Salah satunya adalah LazisMU Muhammadiyah, salah satu pemilik konten yang menggunakan sarana SMS Premium untuk mengirim Ayat-Ayat Suci, Renungan-Renungan, Nasihat-Nasihat Islam kepada komunitasnya."Tidak hanya sekedar email, milis sarana penting untuk menyampaikan pesan-pesan positif kepada masyarakat. Tapi SMS Premium juga bisa, tiba-tiba sekarang muncul 'warna hitam' dalam konten ini dalam bentuk pencurian pulsa," ujar Cak Irrul selaku perwakilan Muhammadiyah dalam acara Diskusi De--aktivasi SMS Premium.Menurut Irrul, jumlah pengguna layanan konten yang dikelolanya mencapai ribuan pelanggan dan diyakini mereka cukup menikmati layanan SMS yang diberikan. Karena tingkat unreg dan komplainnya sangat rendah. Dari hasil pertemuan dengan pelanggan, tingkat kepuasan terhadap SMS Premium cukup tinggi.Pihak LazisMU Muhammadiyah menyayangkan layanan konten religi seperti ini ikut dimatikan. Pihaknya berharap layanan SMS Islami ini bisa segera berjalan kembali dan konten-konten Islam bisa kembali dinikmati sebagai penyejuk pelanggan-pelanggannya."Tiba-tiba dalam isu ini kami di-unreg, para penimat SMS. Kami berharap ada penyelasaian terbaik yang dilakukan pihak berwenang dan pihak terkait. Ini tidak hanya terkait dengan industri bisnis, tapi sebagai silaturahmi dengan para pengguna sms," tutupnya.Cak Irrul berbicara dalam Diskusi De-aktivasi SMS Premium yang diusung oleh Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) di Phinisi Cafe, Jl. Gunawarman No.75 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (25/10/2011). Turut hadir pula artis Trie Utami, Ashanty, pengamat musik Bens Leo, Boyke Djohan (HIPMI), dan lain-lain.