Kapanlagi.com - Pengamat musik Bens Leo ternyata menjadi salah satu korban jebolnya tanggul Situ Gintung. Rumahnya di Cirende Permai hancur terseret air. Namun demikian, ia tetap terlihat tenang dan menjalankan pekerjaan seperti biasanya. "Ya, saya selalu menerapkan sikap profesionalisme. Meskipun musibah baru dua hari yang lalu, saya harus komit. Saya memang selalu ditanya kok masih bisa ketawa padahal baru kena musibah, sebenarnya masih banyak lagi yang lebih parah dari saya. Kalau kerugian materi masih bisa dicari, tapi kalau nyawa yang hilang itu susah," katanya, saat ditemui di peluncuran album kompilasi gading musik beat DAMAIKAN DUNIAKU, La Piaza, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Minggu (29/3). Baginya, peristiwa tersebut adalah sebuah teguran. "Memang, bencana ini mirip tsunami, padahal rumah saya ini jauhnya 1 kilometer dari Situ Gintung. Tapi buat saya ini suatu teguran dan saya juga berharap siapapun yang jadi presiden yang terpilih nanti harus lebih memperhatikan masyarakatnya, serta hal-hal yang mengancam nyawa masyarakatnya," paparnya. Selain rumah, dua mobil Bens terpaksa harus 'menginap' di bengkel selama dua bulan. Sehingga untuk aktivitas sehari-hari ia dipinjami mobil oleh seorang temannya. Lantas, apakah ia trauma dengan kejadian tersebut? "Banyak yang mau pindah memang, tapi bagi saya tempat yang saya tinggali penuh dengan sejarah. Dan itu Tuhan yang sudah kasih buat saya. Kita nggak usah mengeluh, memang ini sudah jalannya Tuhan. Ya, kalau kita pikir ada yang lebih parah, seperti korban lumpur Lapindo bisa bertahun-tahun. Kalau ini kan hanya dua sampai 3 hari lah, sampai sebulan," tukasnya.