Rumah Mayang Diserbu Keluarga Bambang

Kapanlagi.com - Belum surut kisah perceraian Tommy Soeharto dengan Tata, kini keluarga Cendana kembali menjadi headline di berbagai media.

Kali ini giliran rumah tangga Bambang Trihatmodjo kembali memanas perihal hubungannya dengan Mayangsari.

Tepat pada Minggu malam (21/05), rumah Mayangsari diserbu keluarga Bambang. Bahkan kabarnya, Panji Triadmodjo menghajar bapaknya sendiri Bambang Triadmodjo.

Panji ngeluruk rumah Mayang di Jl Simprug Golf no 36, Kebayoran Lama bersama enam orang lain, salah satunya diduga istri tua Bambang, Ny Halimah.

Menurut beberapa saksi mata yang ditemui Kapanlagi.com siang ini, menuturkan bahwa perkelahian itu berlangsung sampai setengah jam. Dan sempat terdengar ada ledakan, entah itu pistol atau apa, belum diketahui pasti.

Sumber tersebut menambahkan bahwa kejadiannya begitu cepat. Peristiwa tersebut diperkirakan terjadi sekitar pukul 10 sampai 11 malam, pada Minggu kemarin (21/05).

Diawali dengan kedatangan mobil BMW X5 warna gelap yang melaju kencang dan langsung menabrak pagar rumah Mayang. Sesaat kemudian beberapa penumpang keluar melempar rumah Mayang.

"Sempat ada ancaman, ayo kalau berani keluar kamu," ungkap sumber yang tak ingin disebut namanya demi keamanan. Selanjutnya terjadi perkelahian antara Bambang dan Panji yang berlangsung selama setengah jam.

Saat, Kapanlagi mendatangi TKP, siang tadi (22/5) terlihat beberapa bekas perkelahian dan ceceran darah, serta kaca rumah yang pecah dan pagar rumah yang hancur. Diperkirakan kejadian tersebut setelah rombongan Panji pulang dari RS Pertamina seusai menjenguk Pak Harto.

Sebelum mendatangi TKP, sekitar jam 13.00, Kapanlagi.com terlebih dahulu menemui Kapolres Jakarta Pusat, Kombes Pol Drs Williardi Wizar. Dan kejadian ini dibenarkan olehnya.

"Sekitar pukul sepuluh malam lebih terjadi pengrusakan yang dilakukan dan diperkirakan oleh Panji Trihatmodjo anak dari Bambang Trihatmodjo di kediaman Mayangsari Jl Simprug Golf no 36 Kebayoran Lama," terang Williardi.

Untuk sementara kami sedang memeriksa beberapa saksi, antara lain Bambang Trihatmodjo, Mayangsari dan Sadi bin Darma (sopir Mayang)," jelas Williardi yang mengemukakan bahwa kejadian tersebut diketahui oleh masyarakat dan dilaporkan kepada polisi patroli di daerah tersebut.