Sidang Pertama Gusti Randa-Nia Paramitha Ditunda

Kapanlagi.com - Sidang pertama perceraian Gusti Randa dan Nia Paramitha di PA Jaksel Rabu (19/4), diundur. Penundaan sidang yang dipimpin oleh DR. Muhidin SH, MH tersebut dikarenakan kurang legalitas dari tim pengacara Nia Paramitha. Dari 8 orang anggota tim advokat Nia, hanya Farid Muad SH yang mempunyai legalitas yang jelas. Ironisnya, Abu Bakar yang selama ini menjadi jubirnya Nia, malahan tidak mempunyai keabsahan surat yang jelas. Abu Bakar hanya menunjukan surat foto copy legalitas pengacara.

"Sebenarnya hal ini tidak bermasalah, surat tersebut hilang dan sekarang dalam proses," ujar Abu Bakar mencoba menenangkan diri.

Dengan kejadian ini majelis hakim melakukan penundaan sidang selama satu minggu untuk mediasi. Jalan ini dilakukan untuk melengkapi surat-surat tim pengacara Nia. Kontan tim pengacara Nia pada kabur.

Sementara Gusti Randa yang datang tanpa kuasa hukum menyatakan, sangat kecewa terhadap tim advokat Nia, "Masa ketika sudah memasuki masa sidang mereka tidak punya legalitas yang sah. Ada yang beralasan hilang-lah dan sebagainya. Kondisi pengacara muda kita sangat memprihatinkan. Saya akan melaporkan hal ini, agar para advokat senior dapat meninjau kembali," kata Gusti.

Gusti juga mengatakan kalau selama ini Abu Bakar telah melakukan advokasi illegal. "Karena surat penunjukan Abu bakar sebagai kuasa hukum tertanggal 1 April, sementara dia telah menjalankan fungsinya sebelum 1 April. Berarti dia telah melakukan praktek illegal," ungkap Gusti.

Abu Bakar sendiri mengatakan bahwa timnya akan tetap melakukan upaya hukum untuk membela kliennya. Dalam kesempatan tersebut Abu Bakar juga meyatakan kalau Nia Paramitha akan tetap dalam posisi tidak berdamai. "Karena klien kami melihat, Gusti tidak ada itikad baik, " ujarnya.

Abu Bakar juga menambahkan, apabila Gusti Randa mencabut gugatannya, pihak Nia akan balik menggugat, "Karena Nia menganggap sudah tidak ada keharmonisan lagi," tegas Abu Bakar.

Di lain pihak Gusti dengan tenang mengatakan bahwa kedatangan dirinya ke sini karena dirinya memperjuangkan hak perwalian anak, "Karena dua dari empat anak saya adalah perempuan. Kalau Nia ingin dekat dan tinggal di rumah dengan anak-anak silahkan. Tapi yang penting hak perwalian ada ditangan saya," ujar Gusti yang datang tanpa pengacara. "Karena aku tak punya pengacara," akunya.