Tertarik Hal Ekstrem, Dellu Uyee Coba Body Suspension

1. Awalnya Penasaran

Mencoba body suspension, Dellu mengaku awalnya karena penasaran. Namun, ketika melakukannya, ia merasakan sebuah kenikmatan tersendiri, apalagi banyak penonton yang mengabadikan moment tersebut.

"Ketika saya digantung, saya lihat kerumunan orang di bawah mengambil foto dan video, saya bagaikan magnet bagi mereka. Sejujurnya, pada awalnya saya hanya ingin mencobanya karena penasaran, saya tidak tahu bahwa setelahnya akan mendapat pengalaman yang luar biasa dan melekat," tutur Dellu.

2. Harus Memenuhi Standar

Untuk melakukan body suspension, banyak hal yang harus diperhatikan demi keselamatan. Baik dari segi teknik dan alat yang digunakan, harus memenuhi standard yang telah ditentukan.

"Siapa pun yang ingin melakukan ini harus menjalankan Teknik Aseptik yang menyeluruh. Semua jenis jarum atau pengait harus digunakan untuk satu orang, sekali pakai, dan steril," terang Ucha, professional suspension artists.

3. Sejarah Body Suspension

Kegiatan ini awalnya ditemukan pada kebudayaan suku Indian di benua Amerika. Ritual yang disebut Okipa ini diperuntukan bagi lelaki yang akan diangkat menjadi tentara atau panglima perang.

Di acara Kreo Ink Creative Fest belum lama ini, Ucha dari Indonesian Subculture berkolaborasi dengan Niyo dari Piercing Indonesia berhasil melakukan aksi berbahaya ini. Ratusan orang sangat antusias menonton dan mengabadikan moment tersebut, beberapa artis ibukota juga terlihat hadir disana, diantaranya Hendric Shinigami hingga Nikita Mirzani.

"Body Suspension sering disebut sebagai praktik sadis dan banyak mengundang reaksi "ketakutan" bagi mereka yang melihat. Saya memahami skeptis dan ketakutan orang- orang terhadap hal ini. Ada rasa sakit yang didapat, darah, dan tidak setiap suspendee merespons peristiwa dengan baik. Bagaimanapun ini hanya boleh dilakukan oleh Professional Suspension Artists, dan jangan pernah mencoba hal ini sendirian dirumah," tutup Niyo.