1. UNTUK RENA (2006)

Maudy Ayunda melakukan debutnya dalam film anak-anak UNTUK RENA. Ia berperan sebagai si kecil Rena, gadis yatim piatu yang tinggal di Rumah Matahari bersama teman-temannya.

Rena sangat mencintai adik-adiknya di panti, hingga sepakat untuk menjahili orang tua mana pun yang hendak mengadopsi adik-adiknya. Hingga satu saat, bukan adiknya yang hendak diadopsi, melainkan dirinya.

Di tangan seorang Riri Riza, Maudy Ayunda memunculkan bakat aktingnya yang alami. Ia mampu, secara menggemaskan, berakting sebagai anak-anak dan juga berakting dewasa saat berdialog dengan Surya Saputra, yang dalam film berperan sebagai ayah biologisnya.

Satu yang mencuri perhatian darinya adalah rambut lebatnya yang hitam dan indah.

2. SANG PEMIMPI (2006)

Tiga tahun tak bermain dalam film layar lebar semenjak UNTUK RENA, Maudy muncul dalam film SANG PEMIMPI. Lewat sekuel LASKAR PELANGI ini, Maudy kembali bekerja sama dengan sutradara Riri Riza. 

Dalam film tersebut, Maudy memerankan tokoh Zakiah Nurmala, gadis pujaan Arai sekaligus teman SMAnya. Wajah cantiknya sangat pas memerankan gadis Melayu dengan busana yang feminin ala Belitong. Adegan ketika dirinya memukau Arai saat membaca buku di depan kelas adalah salah satu adegan terbaiknya dalam film.

3. RUMAH TANPA JENDELA (2011)

Maudy Ayunda melakukan pemanasan lewat peran kecil dalam RUMAH TANPA JENDELA. Film garapan Aditya Gumay yang menyoal tentang kehidupan para pemulung dan anak autis ini menjadi batu loncatan baginya sebelum nantinya mengambil peran-peran yang lebih besar.

4. TENDANGAN DARI LANGIT (2011)

Peran lebih besar didapat Maudy dalam film TENDANGAN DARI LANGIT. ia menjadi love interest sang tokoh utama dalam film kali ini.  Sama seperti dalam SANG PEMIMPI, ia kembali menjadi siswi SMA di salah satu sekolah di Desa Langitan, Gunung Bromo.

Tanpa bermaksud menyinggung siswi-siswi di tempat tersebut, satu kritik untuk perannya kali ini adalah, ia terlalu tampil berbeda dibanding siswi-siswi lainnya.

5. MALAIKAT TANPA SAYAP (2012)

Tantangan besar pertama Maudy datang lewat perannya sebagai Mura dalam roman melankolis arahan Rako Priyanto ini. Maudy ditantang memerankan sosok gadis dengan penyakit jantung yang menjangkiti.

Tak cukup peran yang menguras air mata, Maudy juga dituntut membangun chemistry dengan pasangannya dalam film, Adipati Dolken. Hasilnya?

Untuk peran dalam film kelimanya ini, ia menarik penonton sebanyak 160 ribu penonton.

6. PERAHU KERTAS (2012)

Kabar diangkatnya novel PERAHU KERTAS milik Dewi Lestari ke layar lebar diapresiasi positif oleh para pembaca novel dan juga para penonton. Pasalnya kisah cinta Kugy dan Keenan dalam novel tersaji begitu menarik dan indah dalam goresan pena sang novelis.

Terpilihnya Maudy sebagai Kugy jelas menjadi sebuah tantangan dan juga kehormatan. Di tangan sineas Hanung Bramantyo, Maudy membuktikan bahwa ia mampu membawakan penokohan Kugy yang unik.

Dan sekali lagi, Maudy menampilkan chemistry yang apik dengan Adipati Dolken yang berperan sebagai Keenan. Karena mungkin sudah berlatih dengannya di MALAIKAT TANPA SAYAP.

7. PERAHU KERTAS 2 (2012)

Dalam film paruh kedua PERAHU KERTAS ini, Maudy masih tetap memerankan sosok utama, Kugy. Dalam film ini nantinya ia mengembangkan tokohnya menjadi lebih dewasa dan matang.

Maudy siap mengembangkan tokohnya menjadi lebih kompleks lewat PERAHU KERTAS 2. Dari Kugy yang terkendala masalah cinta segitiga menjadi Kugy dengan permasalahan cinta bersegi.

Jika nantinya lewat film ini Maudy mampu memberikan akting yang melekat di benak penonton. Bisa jadi, ia bakal menjadi Cinta dan Rangga versi modern.