Riset 'SUPERNOVA', Hamish Daud Sambangi Bar Kaum Gay
Diperbarui: Diterbitkan:

Kapanlagi.com - Sebagai seorang arsitek Hamish Daud terbiasa teliti dalam menggarap proyek pekerjaannya. Hal itulah yang kemudian ia aplikasikan di dunia akting lewat film SUPERNOVA: KSATRIA, PUTRI & BINTANG JATUH.
Demi menghidupkan karakter Dimas yang seorang penyuka sesama jenis, pria kelahiran Gosford 8 Maret 1980 melakukan banyak riset mendalam. Dari membaca buku, nonton film sampai sambangi bar para kaum gay.
"Saya cuti dari main job saya selama 2 bulan demi mendalami karakter Dimas. Saya membaca buku, nonton film, datang ke bar dan hangout sama grup-grup seperti itu," ungkap Hamish saat berkunjung ke kantor KapanLagi.com®, di kawasan Kuningan, Kamis (04/11).
Selama nongkrong bareng tersebut, Hamish mengamati detail cara kaum gay berinteraksi dengan teman-temannya. Bahasa tubuh itu coba ia tangkap dan aplikasikan dalam karakternya.

"Saya perhatiin manner, cara mereka ngobrol, berinteraksi, duduk, beli baju," akunya.
Meski awalnya sulit, pria berdarah Australia - Indonesia ini mampu mengubah ketakutannya menjadi sebuah tantangan yang harus ditaklukkan. "Awalnya sulit ya, tapi seru karena saya jadikan tantangan. Karakter Dimas ini 180 derajat beda banget sama saya. Saya lebih suka aktivitas fisik baik itu pekerjaan atau hobi, lebih cowok," tutupnya.
Dalam film arahan Rizal Mantovani itu, Hamish diplot menjadi pasangan Arifin Putra yang berperan sebagai Reuben. SUPERNOVA: KSATRIA, PUTRI & BINTANG JATUH sendiri akan rilis mulai 11 Desember 2014 di bioskop seluruh Indonesia.
Simak Juga:
(Festival Pestapora 2025 dipenuhi kontroversi, sederet band tiba-tiba memutuskan untuk CANCEL penampilannya.)
(kpl/abs/sjw)
Adi Abbas Nugroho
Advertisement