Tak Hanya Metode Penjurian, Bentuk Piala FFI 2014 Juga Berubah

Penulis: Dewi Ratna

Diperbarui: Diterbitkan:

Tak Hanya Metode Penjurian, Bentuk Piala FFI 2014 Juga Berubah Christine Hakim @ KapanLagi.com/Hendra Gunawan

Kapanlagi.com - Berdasarkan hasil rapat yang juga dihadiri para artis di Jakarta beberapa waktu lalu, diputuskan bahwa tuan rumah pelaksanaan FFI tahun 2014 ini akan digelar di Sumatera Selatan. Palembang menjadi kota yang dipilih untuk ajang tahunan ini.
Festival Film Indonesia 2014 yang rencananya diadakan pada 6 Desember mendatang ini akan menjadi sebuah awal era baru ajang penghargaan perfilman Indonesia. Dalam penyelenggaraannya tahun ini, panitia akan menerapkan sistem penjurian baru.
Tak hanya itu, bentuk pialanya pun berubah di tahun ini. Christine Hakim yang dijumpai dalam Peluncuran FFI 2014 di hotel JS Luwansa, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (17/10) lalu pun angkat bicara soal beberapa perubahan tersebut.

Piala FFI 214 @ KapanLagi.com/Hendra GunawanPiala FFI 214 @ KapanLagi.com/Hendra Gunawan

"Itu kan sudah trademark Piala Citra seperti itu. Saya berharap lebih keci. Masalah efisiensi saat memegang saja, biar lebih cantik, karena terlalu berat. Sudah menjadi ikonnya seperti itu. Itu sebabnya kenapa dikembalikan lagi ke bentuk originalnya," paparnya.
Christine sendiri berharap, dalam tingkat nasional hanya ada satu festival film saja, yaitu FFI. Piala Oscar dan Globe dianggapnya berbeda, begitu pula dengan yang lain. Namun aktris senior ini tak mempersalahkan adanya ajang lain tersebut, asal untuk tingkat nasional hanya satu.
"Film itu kan produk budaya. Di Indonesia selalu berada di bawah kebudayaan. Pernah di penerangan, tapi fungsi film kan bukan cuma itu, melainkan produk budaya. Bahwasanya nanti berfungsi pendidikan, penerangan, dagang, tetap pembinaannya di bawah kebudayaan," jelasnya.
Karenanya, jika ada komplain, lebih baik disampaikan pada penyelenggaraannya, bukan institusinya. Soal FFI yang rencananya dibubarkan, Christine menganggap itu kesombongan. Menurutnya, jika orang-orang tidak paham sejarah, sinema Indonesia itu akan susah berdiri dan berkembang.
"Kita jangan sampai terpancing dengan pihak yang tidak menginginkan FFI ada atau mengganti dengan lain. FFI ini dampaknya besar buat pertumbuhan film Indonesia dan masyarakat penonton," pesannya.

(Rumah tangga Tasya Farasya sedang berada di ujung tanduk. Beauty vlogger itu resmi mengirimkan gugatan cerai pada suaminya.)

(kpl/hen/dew)

Editor:

Dewi Ratna

Rekomendasi
Trending