Bagi THR Berupa Alat Tulis, Indro Warkop Ditolak Oleh Anak-Anak
Diperbarui: Diterbitkan:

Kapanlagi.com - Momen Lebaran memang menjadi saat yang ditunggu-tunggu oleh anak-anak, sebab di hari spesial ini banyak orang-orang yang akan memberi mereka salam tempel atau bingkisan Lebaran. Kebanyakan orang dewasa lebih memilih sesuatu yang praktis yaitu memberi mereka uang.
Namun ternyata, tradisi tersebut tak berlaku bagi Indro Warkop. "Saya dari kecil malah bikin kantongan plastik isinya buku tulis alat tulis, lebih ke itu. Tapi anak-anak gak mau sekarang," ungkapnya saat ditemui di premier COMIC 8: CASINO KINGS di Epicentrum XXI, Kuningan, Jakarta Selatan.
"Alhamdulillah, kalau diberi rejeki saya biasanya juga gak lupa ngasih yatim piatu. Saya gak beri uang, tetapi beliin tas dan alat tulis. Karena saya masih peduli itu pendidikan," ungkap satu-satunya personel Warkop DKI yang masih tersisa ini.

Ia kemudian membeberkan alasannya mengapa ia lebih memilih untuk mendidik generasi muda dengan cara yang tak biasa. Ia masih punya harapan bahwa generasi muda Indonesia akan punya mental dan kepandaian yang luar biasa dibanding generasi sekarang.
"Pendidikan dilupakan saat Orde Baru. Kenapa ketika Orde Baru kita bangga kuliah di luar? Kita sebagai negara nasionalis kayak kehilangan ruhnya. Beda sama Amerika yang superpower itu. Nasionalisnya tinggi, beda sama kita. Dan itu bikin malu. Karena itu saya mulai dari diri saya. Kalau kita ini butuh pendidikan. Kita butuh orang pandai bukan pinter. Di Senayan banyak orang pinter, pinter nipu, ngeles, ngabisin uang rakyat. Beda lah," jelasnya panjang lebar.
Selain menolak tradisi salam tempel, ternyata Pakdhe Indro juga tak kenal tradisi mudik Lebaran. "Lebaran di rumah aja. Saya masih punya om mertua, paling itu aja. Dari kecil gak pernah mudik. Gak ada tradisi mudik. Kebetulan saya paling nyekar eyang dan orangtua di Jawa Tengah itu sebelum puasa aja," tutupnya
Jangan Lewatkan
(Rumah tangga Tasya Farasya sedang berada di ujung tanduk. Beauty vlogger itu resmi mengirimkan gugatan cerai pada suaminya.)
(kpl/aal/tch)
Sahal Fadhli
Advertisement