Hanung Bramantyo: Dialog Terbuka Film Tanda Tanya (7)

Penulis: Rita Sugihardiyah

Diterbitkan:

Kapanlagi.com - Sambungan dari poin 78. BH: anda menghina Allah SWT dengan bacaan Asmaul Husna di Gereja dan dibacakan seorang pendeta (Deddy Sutomo) dengan nada sinis dan melecehkan. Masya' Allah !HB: saya menyelipkan Asmaul Husna di adegan pembacaan ‘Kesaksian : Tuhan di Mataku’ sebagai pemaknaan atas nama Tuhan yang indah dan UNIVERSAL. Asmaul Husna merupakan nama ALLAH yang meliputi segala yang Indah di Bumi dan Langit. Tidak ada nama Indah selain diriNya yang dimiliki agama lain. Maka ketika Pastur Dedi Sutomo meminta Rika untuk menuliskan kesaksiannya, Rika kesulitan. Sebagai seorang penganut agama baru, Rika tidak memiliki pengetahuan terhadap Tuhan barunya, maka dia menuliskan asmaul Husna karena dalam tiap-tiap namaNya (Ar Rahman : Maha Pengasih, Ar Rahiim : Maha Penyayang, dst) memiliki arti yang UNIVERSAL. Apakah itu melecehkan Islam? Apakah dedi Sutomo dalam membacakan Asmaul Husna juga terlihat sinis? Silakan anda tonton kembali filmnya, perhatikan ekspresinya …9. AH: Anda menfitnah Islam sebagai agama penindas dan umat Islam sebagai umat yang kejam dan anti toleransi terhadap umat lain terutama Kristen dan Cina. Padahal sesungguhnya meski mayorits mutlak, umat Islam Indonesia dalam kondisi tertindas oleh Kristen dan Katolik serta China yang menguasai politik, ekonomi dan media massa. Anda tidak melihat kondisi umat Islam di negara lain yang minoritas seperti Filipina Selatan, Thailand Selatan, Myanmar, India, Cina, Asia Tengah, bahkan Eropa dan AS. Mereka sekarang dalam kondisi tertindas oleh mayoritas Kristen dan Katolik, Hindu, Budha dan Komunis. Jadi anda benar-benar subyektif dan dipenuhi dengaan hati penuh dendam terhadap umat Islam. HB : Pertanyaan ini murni tafsir anda. Saya tahu, banyak sekali tragedy kemanusiaan di dunia ini atas nama agama. Saya tidak menutup mata terhadap serangan keji Israel terhadap rakyat Palestina. Saya pun turut mengutuk perbuatan tanpa manusiawi di Bosnia, Minoritas muslim di Eropa, Thailand< China sebagaimana yang anda sebutkan. Akan tetapi, tak perlu kita menilai sesuatu terlalu jauh. Begitupula dalam film ini. Jika anda bisa melihat sisi negatif, film ini, kenapa sisi positifnya luput dari perhatian anda? Bukankah di akhir film saya menampilkan adegan Hendra terkesan dengan Asmaul Husna, membacanya, kemudian dia masuk Islam? Lalu di akhir adegan, Ustadz Wahyu mengatakan didalam masjid kepada Hendra bahwa : Islam adalah agama yang mengajak manusia untuk terus menerus memperbaiki dirinya. Berusaha Ikhlas dan sabar. Menjadikan dirinya berarti bagi orang banyak …. 

  

(Sule bicara tentang kondisi kesehatannya, ternyata penyakitnya nggak cuma satu.)

(kpl/rit)

Rekomendasi
Trending