Kapanlagi.com - Pemain sinetron Yana Zein tak bisa menahan air mata ketika menceritakan perjuangannya saat pertama kali divonis mengidap kanker payudara. Karena penyakit tersebut harta benda berharga Yana seperti mobil, laptop dan handphone sudah habis terjual untuk pengobatannya.

Bahkan sampai suatu ketika Yana benar-benar tidak memiliki uang, lalu kedua anaknya Aurelia Callista Carilla (13) dan Alika Pandora Salvine (11) berinisiatif menjual koran dan buku bekas kepada pemulung untuk biaya perjalanan ke rumah sakit. Namun, ketika sudah mendapatkan uang untuk berobat, Yana kembali dilema. Apakah uang tersebut digunakan untuk berobat atau memberikan makan kedua putrinya.

"Tapi saat itu di rumah dilema, sama sekali tidak ada makanan. Apakah uang ini akan saya pakai untuk pergi berobat atau uang ini akan saya belikan makanan untuk anak anak saya?" ujarnya terisak saat ditemui di Rumah Sakit Siloam, TB Simatupang, Jakarta Selatan, Selasa (3/1).

Yana Zein berjuang keras melawan sakit yang dideritanya. ŠKapanLagi.com/Nuzurul Rakhmah

"Pada saat itu memang keadaan benar-benar terpuruk ya, di rumah cuma tinggal 2 telor. Saya bilang ini uang kita belikan beras supaya anak-anak bisa makan. Eh anak-anak bilang apa ke saya, mereka mangatakan pada saya, 'Nggak mami, mami gorengin saja telur, kita nggak perlu makan nasi'," cerita Yana yang makin membuatnya sedih.

Yana sangat bersyukur karena kedua putrinya itu sangat perhatian dan berbakti kepada ibunya. Tapi ia juga sedih karena anak-anaknya sampai rela putus sekolah demi menjaga ibunya di rumah sakit.

"Lalu kita berangkat pergi berobat, mereka menemani saya di sini seharian tanpa makan tapi mereka sama sekali tidak mengeluh. Mereka begitu tabah, begitu mendukung," kata pemain sinetron Cinta di Langit Taj Mahal ini.

"Saya sempet bilang sdah mami besok saja berobatnya, mereka bilang 'Nggak Mami, Mami harus berobat. Kalau Mami nggak sembuh, apa yang bisa kita lakukan. Kalau Mami pergi berobat sekarang, pada akhirnya Mami bisa sembuh dan Mami bisa mencari keuangan lagi'," pungkasnya sambil menangis.