Eneg Program Berita, Iwan Fals Nonton Yang Bisa Bikin Tertawa
Diperbarui: Diterbitkan:

Kapanlagi.com - Media televisi menurut musisi Iwan Fals, berkembang begitu pesatnya. Banyak ragam acara yang mengupas setiap sisi kehidupan manusia. Dari dapur hingga ranjang, gaya hidup dan lain sebagainya, semuanya dikupas menjadi tayangan yang masuk ke rumah-rumah.
Televisi dengan segala perkembangannya, telah banyak mewarnai sisi kehidupan, baik positif maupun negatif.
"Saya bukan pengamat TV, tapi sekarang rupanya ada TV khusus masak, khusus bola. Mungkin karena terlalu banyak kebutuhan masyarakat tentang informasi," kata Iwan Fals di acara HUT Trans Media ke-12, di SICC, Sentul, Bogor, Jawa Barat, Minggu (15/12).

"Mungkin, stasiun televisi harus fokus pada satu pilihan. Karena dengan satu pilihan, akan bisa detail," lanjutnya.
Iwan mengaku mengikuti beragam pemberitaan di televisi. Namun ketika sudah dirasa eneg, biasanya beralih ke program lain, yang bisa membuatnya tertawa.
"Sering lihat yang bikin ketawa. Banyak hiburan. Tapi saya senang banyak berita. Lama-lama eneg juga lihat beritanya. Kalau suntuk, lihat Tukul," tuturnya.
Iwan juga melihat masih banyak acara televisi yang tidak mendidik. Bahkan cenderung bahaya untuk dikonsumsi oleh anak-anak di bawah umur. "Ada temen yang kerja di TV, justru haramkan anak nonton TV. Karena serem katanya. Padahal ia mencari nafkah dari situ," imbuh Iwan.Media, khususnya televisi, menurut Iwan harus bisa menjalankan fungsinya dengan baik. Tidak hanya mengejar faktor komersil saja.
"Harus bisa menjadi tempat informasi, kasih pendidikan, anjing pengawas. Agak lupa ilmu komunikasi, ingetnya itu saja. Dan yang pasti, kenyataannya banyakan iklan. Sesek saja gitu pas asik-asik ternyata diganti sama iklan," tandasnya.
Televisi dengan segala perkembangannya, telah banyak mewarnai sisi kehidupan, baik positif maupun negatif.
"Saya bukan pengamat TV, tapi sekarang rupanya ada TV khusus masak, khusus bola. Mungkin karena terlalu banyak kebutuhan masyarakat tentang informasi," kata Iwan Fals di acara HUT Trans Media ke-12, di SICC, Sentul, Bogor, Jawa Barat, Minggu (15/12).

"Mungkin, stasiun televisi harus fokus pada satu pilihan. Karena dengan satu pilihan, akan bisa detail," lanjutnya.
Iwan mengaku mengikuti beragam pemberitaan di televisi. Namun ketika sudah dirasa eneg, biasanya beralih ke program lain, yang bisa membuatnya tertawa.
"Sering lihat yang bikin ketawa. Banyak hiburan. Tapi saya senang banyak berita. Lama-lama eneg juga lihat beritanya. Kalau suntuk, lihat Tukul," tuturnya.
Baca Juga:
Iwan juga melihat masih banyak acara televisi yang tidak mendidik. Bahkan cenderung bahaya untuk dikonsumsi oleh anak-anak di bawah umur. "Ada temen yang kerja di TV, justru haramkan anak nonton TV. Karena serem katanya. Padahal ia mencari nafkah dari situ," imbuh Iwan.Media, khususnya televisi, menurut Iwan harus bisa menjalankan fungsinya dengan baik. Tidak hanya mengejar faktor komersil saja.
"Harus bisa menjadi tempat informasi, kasih pendidikan, anjing pengawas. Agak lupa ilmu komunikasi, ingetnya itu saja. Dan yang pasti, kenyataannya banyakan iklan. Sesek saja gitu pas asik-asik ternyata diganti sama iklan," tandasnya.
Baca Juga:
Alyssa Soebandono Kirimkan Kode Nikah ke Dude Harlino
Ini Kemisteriusan Bella Shofie di Mata Adjie Pangestu
Inilah Daftar Cerita Settingan Adjie Pangestu dan Bella Shofie
Mulan Tak Mau Komentari Konflik Ahmad Dhani dan Maia
Nikita Mirzani: Saya Suka Semua Gaya
Anak Farhat Abbas: Om Dhani Sangat Baik, Punya Hati Mulia
(Festival Pestapora 2025 dipenuhi kontroversi, sederet band tiba-tiba memutuskan untuk CANCEL penampilannya.)
(kpl/ato/dar)
Editor:
Darmadi Sasongko
Advertisement
More Stories
Advertisement
Advertisement