[REVIEW] 'THE MAN FROM U.N.C.L.E.'
Duo Agen Tampan, Kocak dan Lebih Seru Dari Petualangan 007
KapanLagi.com - James Bond selalu dikenal sebagai salah satu agen mata-mata terbaik dunia. Dia adalah agen paling dibanggakan masyarakat Inggris sejak lima dekade lalu. Namun, kalau kalian ingin menikmati film bergenre action spy yang dibalut dengan stylish, karya sutradara Guy Ritchie ini tak boleh dilewatkan.
Memasangkan
Henry Cavill, pemeran Superman, dan aktor asal Amerika Serikat,
Armie Hammer,
THE MAN FROM U.N.C.L.E. menyajikan pengalaman yang tak biasa. Genre
action spy yang dibungkus dengan komedi, mungkin sudah kita tonton dalam
SPY yang dibintangi aktris
Melissa McCarthy dan aktor ganteng Inggris yang digadang jadi pengganti 007,
Jude Law. Tapi,
THE MAN FROM U.N.C.L.E. punya sesuatu yang beda.
Fashion!Berlatar era
sixties, petualangan dua agen asal Amerika Serikat, Napoleon Solo (
Henry Cavill) dimulai dari Jerman Timur. Ia ditugaskan untuk menemukan Gabrielle Teller (
Alicia Vikander), putri dari ilmuwan nuklir favorit Hitler, yang 'hilang' sejak beberapa tahun silam. Gaby yang bekerja sebagai seorang montir cantik mengaku tak tahu menahu soal keberadaan ayahnya yang sudah meninggalkannya selama 18 tahun.Namun, Solo memintanya untuk mengorek informasi soal keberadaan sang ayah melalui paman Rudi, yang bekerja di perusahaan kargo, Vinciguera, di Italia. Tak disangka, atasan Solo tak membiarkannya bekerja sendirian, seperti Bond. Ia mengirim seorang agen KGB Rusia, Ilya Kuryakin (
Armie Hammer), yang tinggi dan super temperamental. Alhasil, pertemuan pertama mereka berakhir dengan gulat di kamar mandi. Kuryakin
wins!Sebelum menjalankan misi ke Roma, Kuryakin diminta untuk menyamar menjadi tunangan Gaby yang berprofesi sebagai arsitek lemah dan tak bisa berkelahi. Sedangkan Solo menyamar menjadi seorang penjual barang-barang antik asal Yunani, yang sebenarnya memang adalah pekerjaan aslinya sebelum CIA memintanya menjadi
super agent.
Solo, Kuryakin dan Gaby beraksi di THE MAN FROM U.N.C.L.E./©Warner Bros. THE MAN FROM U.N.C.L.E. pun menggambarkan ketegangan Amerika Serikat dan Rusia saat Perang Dingin lewat dua agen yang kelewat ganteng ini. Persaingan mereka pun tak terelakkan, dari saling sindir hingga saling pamer alat penyadap dan senjata.
Again, Kuryakin
wins!Kecerdikan mereka pun akhirnya mengungkap misteri menghilangnya Profesor Teller, ayah Gaby. Ia dipekerjakan oleh Victoria Vinciguera (
Elizabeth Debicki), pemilik perusahaan kargo sekaligus perusahaan penambang uranium terselubung. Meski akhirnya sudah bisa ditebak, namun di tengah cerita, film ini memberika
twist menarik khas film
spy yang membuatmu melongo.Jalan ceritanya standar, dipenuhi hal-hal tak terduga. Namun,
THE MAN FROM U.N.C.L.E. nggak akan membuat dahimu berkernyit karena berpikir terlalu berat. Ceritanya
light, didukung dengan beberapa aspek lainnya, film ini tawarkan paket komplit!Punya latar tahun '60an di mana Perang Dingin berkecamuk, studio Warner Bros. berhasil menghadirkan suasana retro yang luar biasa. Film ini seolah memang berasal dari tahun di mana para wanita berpakaian rapi dengan sasakan
behive dan
bug-eyed glasses berwarna-warni.
Effort untuk menghidupkan latar filmnya patut diacungi jempol.Selain latar,
scoring film dan lagu-lagu yang diputar di dalamnya
super cool! Mereka memilih untuk memutar musik sebagai
backsound adegan pertempuran sengit dari pada suara desingan peluru atau ledakan. Mirip-mirip film
psycho, lah. Tapi, hal ini malah bikin kalian nggak berkedip dan sangat menikmati film yang diangkat dari serial televisi ini.Nggak ada salahnya menikmati film ini bersama keluarga, karena film ini bebas dari
kissing scene dan adegan 'berbahaya' lainnya!
Happy watching, people...