Tragedi Kim Haneul Siswi SD Meninggal di Tangan Gurunya yang Sakit Mental

Diterbitkan: Kamis, 13 Februari 2025 08:45 WIB

Mendiang Kim Haneul (credit: News1)

Kapanlagi.com - Korea Selatan kembali berduka. Kim Haneul, seorang siswi sekolah dasar yang penuh semangat, harus meregang nyawa secara tragis pada Senin, 10 Februari 2025.

Pelakunya? Guru sendiri. Berita mengejutkan ini ramai di media sosial, menyisakan duka mendalam bagi keluarga, teman-teman, dan seluruh masyarakat Korea Selatan. Bahkan grup idola K-Pop IVE turut menyampaikan belasungkawa dengan mengirimkan karangan bunga karena korban adalah penggemar dari Jang Wonyoung.

1. Kronologi Kejadian

Pihak kepolisian masih merahasiakan detail kronologi lengkap pembunuhan Kim Haneul untuk menjaga integritas investigasi. Namun, informasi awal menyebutkan bahwa kejadian tersebut berlangsung di dalam lingkungan sekolah. Guru yang bertanggung jawab, berusia 40 tahun yang identitasnya dirahasiakan untuk melindungi privasi keluarga, telah ditangkap dan mengakui perbuatannya.

Menurut Kepala Kantor Polisi Seobu Yook Jong Myung, guru tersebut mengaku merasa kesal setelah menghadapi kesulitan saat kembali bekerja.
Untuk melampiaskan rasa kesalnya, ia memilik satu siswa secara acak dan kebetulan ada Kim Ha Neul yang ada di dalam kelas paling terakhir. Pelaku lalu memanggil Kim Ha Neul ke sebuah ruangan dan melakukan kekerasan hingga korban meninggal dunia.

(Ashanty berseteru dengan mantan karyawannya, dirinya bahkan sampai dilaporkan ke pihak berwajib.)

2. Motif Pembunuhan dan Kondisi Mental Guru

Guru yang bertanggung jawab atas kematian Kim Haneul diketahui memiliki riwayat masalah mental. Sumber menyebutkan bahwa ia pernah mengambil cuti sakit beberapa waktu sebelum kejadian.

Beberapa sumber menyebutkan bahwa pelaku telah menunjukkan tanda-tanda perilaku yang tidak biasa beberapa waktu sebelum kejadian. Namun, informasi ini masih belum dapat dikonfirmasi secara resmi oleh pihak berwajib. Pihak sekolah juga tengah dimintai keterangan untuk mengetahui apakah ada laporan atau indikasi perilaku mencurigakan dari guru tersebut sebelumnya. Hal ini penting untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.

(kpl/pit)