'BERTAMU', Menyoal Definisi Seorang Ibu Bersama Oris Primadewa

'BERTAMU', Menyoal Definisi Seorang Ibu Bersama Oris Primadewa
Film Bertamu Ā© Orista Primadewa

Kapanlagi.com - Memang belum dirilis secara resmi, tapi film pendek yang berdurasi sekitar 30 menit lebih ini punya beberapa hal menarik untuk disimak. Ya, BERTAMU, sebuah film pendek karya Oris Primadewa yang saat ini tengah menempuh pendidikannya di Limkokwing University, Cyberjaya, Malaysia.

"There's no stranger than feeling than the feeling of being a guest in your own house," jadi sebuah tagline yang berhasil menarik kami untuk menyimak cerita di balik film pendek ini. Di sisi lain, fokus cerita serta konflik yang hanya terfokus pada 3 karakter sejak film ini dimulai berhasil jadi kemasan yang apik untuk film pendek ini.

Kami pun mendapat kesempatan untuk mewawancarai Oris Primadewa terkait film BERTAMU yang menjadi karyanya itu. So, mari kita simak ke halaman berikutnya.

1. Tujuan Membuat Film 'BERTAMU'

Ā© Bertamu/Oris Primadewa

Coba jelaskan pada kami tujuan kenapa Oris membuat film BERTAMU ini.

Oris Primadewa: Oh, ya sebenernya tujuan utamanya ini untuk final project gue di Limkokwing University di Cyberjaya, Malaysia. Ini semester terakhir gue, kita harus buat short film dengan research yang memadai dan teknik yang udah dipelajari selama 3 tahun terakhir ini. Cuma pastinya gue buat film ini juga untuk dimasukin ke festival-festival nantinya.

Lalu, kenapa harus kata BERTAMU yang menjadi judul dari film ini? Apa sesuai dengan tagline film ini juga?

Oris Primadewa: Sebenernya untuk judul masih tentative sih, cuma sampai nemu judul yang lebih bagus, sementara BERTAMU yang paling cocok. Benar, karena tagline filmnya, karena itu sebenernya salah satu hal yang dibahas di film ini.

(Lagi-lagi bikin heboh! Setelah bucin-bucinan, sekarangĀ Erika Carlina dan DJ Bravy resmi putus!)

2. Memulai Seadanya dan Apa Adanya

Ā© Oris Primadewa

Berapa orang yang masuk dalam tim Oris untuk menggarap film ini?

Oris Primadewa: Kalau tim intinya sih ada 5 orang dan kami ber-5 di semester dan kelas yang sama. Tapi ada junior-junior juga yang bantuin, total-total ada 13 Orang, belum termasuk aktornya, 3 orang.

Bagaimana Oris menemukan para aktor-aktor untuk film ini?

Oris Primadewa: Aktornya ada dari talent coordinator temen gue satu, yang cowok, dia main di HALFWORLDS juga. Satu lagi orang teater, yang Ibu-Ibu, yang Bapak-Bapak itu temen bokap.

Kenapa tidak memakai banyak aktor atau aktris untuk film ini? Tentu konflik yang disajikan bisa lebih kompleks dan luas.

Oris Primadewa: Cariin saya investor dong, sini saya buat pakai banyak karakter nanti (sambil tertawa canda).

Dengar-dengar, budget dan peralatan yang dipakai pun sangat terbatas dan bisa dibilang apa adanya. Komentar Oris sendiri?

Oris Primadewa: Ya sebagai indie film maker harus bisa lah memanfaatkan apa yang ada buat bikin hasil terbagus. Kadang-kadang pakai alat-alat DIY (Do It Yourself) juga, tapi kalau dipakainya bener ya hasilnya bisa sama kayak yang professional. Since budget terbatas kan.

3. Mempertanyakan Definisi Seorang Ibu

Ā© Oris Primadewa

Oke, sebenarnya apa yang menjadi trigger awal Oris untuk menciptakan cerita dari film BERTAMU ini?

Oris Primadewa: Ibu gue sering ajak gue ke panti asuhan dulu, tiap ke sana pasti Ibu panti selalu ada cerita tentang anak-anaknya. Salah satunya ada yang ninggalin anak dari bayi, keadaannya gak begitu baik, ketika itu anaknya udah besar, orang tuanya balik mau ambil lagi, gak dibolehin sama ibu panti karena dia merasa dia yang merawat anak ini dari kecil. Jadi ya orang tua aslinya gak ada hak untuk mengambil anaknya. Konflik ini interesting sekali buat gue, makanya gue adaptasi ke short film gue. Ini berarti kan mempertanyakan 'definisi Ibu itu apa?', yang melahirkan atau yang merawat?.

Konflik dalam film ini berfokus pada Bara dan masa lalunya. Apakah Oris yakin dengan 3 aktor saja sudah bisa mencakup semua hal yang ada dalam film BERTAMU ini?

Oris Primadewa: Menurut gue mereka cukup. Sebenarnya gue bisa aja tambah 1 tokoh lain, seorang Ibu-Ibu lain di rumah itu yang bisa bikin penonton curiga tentang siapa Ibunya (Bara) sebenarnya. Karena menurut saya, ya pretty obvious kalau si Mbok itu Ibunya, tapi since tujuan utama gue bukan membuat twist, tapi gue pengen explore di hubungan antara Ibu yang merasa bersalah dan anak yang curious ini, ya gue rasa gak ada masalah kalau penonton sudah tau kalau dia adalah sang Ibu dari awal film. Bukan cuma tentang Bara, tapi tentang Ibunya juga. Tapi iya, dua-duanya berbicara masa lalu.

4. Apapun Alasannya, Berbohong Pasti Berujung Buruk

Ā© Oris Primadewa

"There's no stranger than feeling than the feeling of being a guest in your own house," jadi tagline film BERTAMU. Apa ini memang pesan yang ingin Oris tunjukkan lewat film tersebut sejak awal?

Oris Primadewa: Ya berbohong untuk maksud apapun, walaupun baik, ya pasti akan berakhir buruk, itu pesan yang bisa diambil oleh penonton. Kalau there's no stranger than feeling than the feeling of being a guest in your own house, it's just a quotes of the character's feeling, belum tentu semua orang merasakan hal yang sama.

Lalu untuk Oris sendiri, apa memang selalu tertarik untuk membuat film dengan teknik dan tingkat kesulitan yang menantang? BERTAMU contohnya.

Oris Primadewa: Motto keluarga gue yang diturunin dari nyokap emang to be different, dan gue bener-bener mengaplikasikan itu ke semua aspek hidup gue, termasuk film-film gue. Setuju dong kalau kuliah adalah masa-masa lo free, di mana lo bisa buat apa aja yang lo mau? Toh belum ada tuntutan kan? Jadi ya gue banyak-banyakin explore. Iya bener (tertarik bikin film dengan teknik dan kesulitan yang menantang), bukan Uncut, Long Take, jadi emang filmya gak di-cut sama sekali selama 5 menit kalau gak salah. Pernah juga bikin yang pakai visual effect. Tantangan ya pasti selalu ada, tapi justru itu yang bikin asyik.

5. Senang Tantangan Meski Hanya Bermodal Nekat

Ā© Oris Primadewa

Selama ini apa tantangan atau kesulitan yang pernah Oris temui selama membuat film pendek atau video?

Oris Primadewa: Waktu itu gue pernah bikin short film TRUTH-O-GRAPHY, tentang kamera yang bisa baca pikiran orang. Di otak gue udah kebayang banget gimana animasinya nanti. Untuk scene, si karakternya moto orang lain dan finally bisa baca pikirannya. Tapi gue bener-bener have no idea gimana cara bikinnya. Bener-bener gak tau. Tapi ya gue modal nekat aja, tetep gue bikin, coba-cobain, akhinya di project itu gue pertama kali pake green screen, ng-edit effect-nya sendiri di After Effects, yang tadinya gak bisa jadi bisa. Kadang-kadang modal nekat aja sih.

Kalau film pendek BERTAMU?

Oris Primadewa: Di film BERTAMU ini juga menurut gue susah untuk dibuat. Bukan karena planning-nya, udah siap semua planning, padat, dengan budget yang ditentukan. Di tengah-tengah shooting pacar gue kecelakaan dan gue gak bisa ninggalin lokasi shooting. Ya gimana? Lo udah ada komitmen sama crew dan sewa alat-alat juga? Gak bisa gue tinggalin, jadi ya bayangin selama gue bikin film itu pressure-nya gimana.

6. Melihat Industri Perfilman Indonesia

Ā© Oris Primadewa

Seperti apa sih Oris melihat industri perfilman Indonesia sekarang ini?

Oris Primadewa: Orang-orang yang bikin film di Indonesia jelas makin kreatif, kualitasnya juga makin bagus dari sisi art, alat-alat shooting-nya, dan lain-lain. Mulai udah expand marketnya juga, walaupun lambat. Dikit-dikit merembet ke Malaysia dan sekitarnya. Ya ada perkembangan lah. cuma tetep di Indonesia untuk bikin film gak ada formulanya untuk bikin film yang bisa ditonton 1 juta orang, aktor bagus gak menjamin.

Tapi masih ada sebagian orang Indonesia juga yang masih belum percaya dengan kualitas film produksi Negerinya sendiri, bagaimana menurut Oris?

Oris Primadewa: Gue sih lebih tertarik bikin video ya, gak terlalu banyak resiko dan gak terlalu lama. Cuma gue emang punya mimpi untuk bikin film panjang gue sendiri. Di Indonesia semua bisa terjadi, Briptu Norman aja bisa terkenal, masa film maker kita yang karyanya keren-keren gak bisa? Kuncinya media-media kita aja, harus supportif juga sama komunitas film maker Indonesia. With good publicity, cinta terhadap film-film Indonesia bisa dicapai kok.

Lalu project terdekat seorang Oris, apa itu?

Oris Primadewa: Gue merasa masih banyak gak taunya dalam dunia perfilman. Gue masih mau kejar untuk belajar lagi di luar, tapi sementara gue mau kerja dulu, palingan di PH di Indonesia sambil cari-cari beasiswa dan nabung juga.

[UPDATE] SIMAK FULL MOVIE BERTAMU DI HALAMAN INI

(Ramai kabar perceraian dengan Raisa, Hamish Daud sebut tudingan selingkuh itu fitnah.)

Rekomendasi
Trending