DPR Khawatirkan Dampak Film 'PERANG BUBAT'

DPR Khawatirkan Dampak Film 'PERANG BUBAT' Dede Yusuf, inisiator film PERANG BUBAT

Kapanlagi.com - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, meminta Gubernur Jawa Barat untuk tidak merealisasikan rencana pembuatan film PERANG BUBAT. Pembuatan film tersebut dikhawatirkan justru membuat image jelek ke generasi muda.Hal tersebut, terungkap dalam kunjungan kerja Komisi VI DPRD RI ke Pemerintahan Provinsi Jawa Barat di Basemant Gedung Sate Bandung, Jumat (12/03/2010)."Tidak perlu dilakukan usulan pembuatan film PERANG BUBAT, karena film itu tidak baik dan takut membuat image jelek kepada generasi muda karena selama ini Jawa Barat dengan Jawa itu bersahabat," ujar kata anggota Komisi IV DPR RI Fraksi Demokrat, Yusyus Kuswandana.Pembuatan film PERANG BUBAT yang akan dibiayai APBD Provinsi Jawa Barat dan Jawa Timur itu rencananya menjadi upaya rekonsiliasi sejarah kedua provinsi. Pemprov Jabar mengajukan anggaran sebesar Rp6 miliar pada APBD 2010 untuk pembiayaan produksi film itu.Produksi film daerah yang dikerjasamakan antara dua provinsi itu, rencananya menjadi kerja sama pertama sekaligus untuk menghidupkan dunia layar lebar di Indonesia. Inisiatif pembuatan film datang dari Dede Yusuf, mantan aktor yang juga wakil gubernur Jawa Barat, yang disambut oleh Saifullah Yusuf, wakil gubernur Jawa Timur yang pernah bermain film LAKSAMANA CHENG HO bersama Yusril Ihza Mahendra.Film kolosal PERANG BUBAT direncanakan akan mengupas sisi lain dari konflik Kerajaan Padjadjaran (Jawa Barat) dengan Majapahit (Jawa Timur) pada masa lalu yang dikemas menjadi sebuah misi rekonsiliasi bagi kedua wilayah itu.Kisah film ini berdasar kisah Perang Bubat, di mana patih Gajahmada yang memiliki impian mempersatukan Nusantara, terlibat peperangan dengan rombongan pasukan Padjadjaran yang saat itu hendak memenuhi lamaran Hayam Wuruk. Peperangan diperkirakan terjadi di wilayah Babat, Lamongan, sehingga disebut Perang Bubat, dari kata Babat.Gajahmada yang tanpa sepengetahuan Hayam Wuruk, saat itu bersikukuh meminta Dyah Pitaloka Citraresmi sebagai 'upeti' kerajaan, sebagai tanda takluknya Padjajaran. Namun rombongan itu lebih memilih melawan dan mati bersama. Begitu pun Dyah Pitaloka akhirnya memilih bunuh diri, daripada menjadi upeti.    

(Lagi-lagi bikin heboh! Setelah bucin-bucinan, sekarang Erika Carlina dan DJ Bravy resmi putus!)

(ant/dar)

Rekomendasi
Trending